REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouly, mengumumkan bahwa penerapan jam malam di negara itu akan tetap berlaku setidaknya hingga akhir Ramadhan. Dalam konferensi video hari ini, Kamis (7/5), Madbouly mengatakan akan ada hukuman berat dalam periode mendatang jika masyarakat tidak mematuhi langkah-langkah yang dibentuk oleh pemerintah.
Saat ini, jam malam di Mesir mulai berlaku dari pukul 21.00 hingga pukul 06.00, setelah dikurangi satu jam pada 23 April lalu. Madbouly mengatakan, sejak awal pemerintah Mesir ingin menemukan keseimbangan antara menjaga kesehatan warganya dan mempertahankan ekonomi.
Menurut Madbouly, sejumlah negara yang telah mengadopsi jam malam penuh telah mengalami masalah ekonomi yang parah, termasuk kekurangan komoditas dasar. Seperti semua negara di dunia, menurutnya, pemerintah Mesir telah melakukan segala upaya agar warganya tidak merasakan beban tersebut.
"Kami telah menanggung beban. Kami telah memberikan bantuan terhadap sektor ekonomi agar tidak terpengaruh," kata Madbouly, dilansir Egypt Independent, Kamis (7/5).