REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Ramadhan 1441 H, para dai tangguh BMH di pedalaman Maluku Utara tetap menjalankan aktivitas dakwah. Hal ini karena binaan yang didatangi rata-rata di pelosok dan di pinggiran hutan yang tentu saja sangat membutuhkan pembinaan berkelanjutan.
"Kiprah dai tangguh di Maluku Utara, terutama yang di pedalaman Halmahera, kemudian mualaf suku Togutil, Alhamdulillah terus berjalan. Guna mendukung kiprah mereka, Kamis (7/5) BMH memberikan kafalah dai tangguh yang bertugas di daerah Morotai, Halmahera Timur, Halmahera Utara, Halmahera Selatan, Tidore Kapulauan dan Ternate," terang Kepala BMH Perwakilan Maluku Utara, Arif Ismail dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Secara simbolis kafalah dai tangguh diserahkan kepada Ustadz Ari Ibrahim yang bertugas melakukan pembinaan dakwah di pedalaman suku Togutil, Halmahera Timur.
"Alhamdulillah, kami bersyukur atas dukungan BMH terhadap kegiatan dakwah ini,. Semoga kita terus saling sinergi dalam menebar cahaya hidayah di pedalaman Halmahera," ungkapnya.
Maluku Utara, menurut Arif Ismail termasuk wilayah dakwah yang terus digalakkan oleh BMH mengingat luasnya area, panjangnya perjalanan, hingga ada satu lokasi yang berada di ujung Utara Indonesia, yakni Morotai yang berbatasan dengan Filipina.
"BMH dengan program utama di bidang dakwah dan pendidikan akan terus mendukung kiprah dai tangguh. Alhamdulillah di Morotai pesantren telah berdiri dan sekarang telah aktif melakukan dakwah dan pendidikan di tengah-tengah umat. Mari terus bersama BMH cerahkan saudara-saudara kita di pedalaman dan perbatasan," jelasnya.