REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia bersiap untuk melonggarkan lockdown pada Jumat (8/5) setelah jumlah kasus baru infeksi virus corona mulai melambat. Perdana Menteri Australia Scott Morrison akan bertemu dengan para pemimpin negara bagian dan teritori untuk membutuskan pembatasan mana saja yang perlu dilonggarkan.
Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt mengatakan, dia berharap ada peta jalan yang jelas terkait pelonggaran pembatasan yang dilakukan secara bertahap. Dengan demikian, penyebaran virus corona dapat dipetakan dengan baik.
"Apa yang saya harapkan adalah peta jalan yang jelas, dengan tahapan yang jelas," kata Hunt dilansir laman Reuters.
Australia telah memberlakukan pembatasan sosial yang ketat, termasuk penutupan perbatasan secara luas, untuk memperlambat jumlah infeksi virus corona. Langkah-langkah ini telah berhasil mencegah rumah sakit lokal dibanjiri pasien corona. Namun, kebijakan tersebut telah berdampak buruk pada perekonomian Australia yang berada di jalur resesi.
Pada tahun ini, tingkat pengangguran di Australia diperkirakan mencapai 10 persen. Sementara itu, Reserve Bank of Australia memperkirakan GDP akan merosot 6 persen selama tahun 2020. Penurunan ini akan membebani negara sebesar 2,60 miliar dolar AS setiap pekan.
Kasus infeksi virus corona di Australia kurang dari 7.000 dengan kurang dari 800 orang masih dirawat di rumah sakit. Sementara itu, jumlah kematian mencapai 97 orang.