Jumat 08 May 2020 09:06 WIB

Baznas Ajari Anak-Anak Kenali Covid-19 Lewat Gambar

Baznas membantu fasilitasi anak-anak Ende NTT, belajar di rumah

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) turut membantu anak-anak yang tak bisa belajar di sekolah akibat pandemi Covid-19 dengan cara memfasilitasi belajar di rumah di Desa Ndoriwoy, Kecamatan Pulau Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Foto: Baznas
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) turut membantu anak-anak yang tak bisa belajar di sekolah akibat pandemi Covid-19 dengan cara memfasilitasi belajar di rumah di Desa Ndoriwoy, Kecamatan Pulau Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) turut membantu anak-anak yang tak bisa belajar di sekolah akibat pandemi Covid-19 dengan cara memfasilitasi belajar di rumah di Desa Ndoriwoy, Kecamatan Pulau Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan edukasi itu berlangsung menarik karena anak diajak belajar dengan cara yang bebeda, yakni melalui media gambar.

Awalnya, anak-anak diberi kertas bergambar yang berisi informasi dasar tentang Covid-19, kemudian anak diminta untuk mewarnainya. Gambar yang diberikan pun bervariasi, yakni gambar berbentuk virus corona, gambar dari akibat jika terjangkit virus corona, dan gambar cara melakukan pencegahan Covid-19.

Baca Juga

Kegiatan belajar tak hanya sebatas mewarnai, namun anak-anak juga diberi penjelasan dari masing-masing kertas gambar yang mereka terima. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan sejak dini tentang bahaya virus corona dan cara melakukan pencegahannya kepada anak.

Program Baznas melalui Lembaga Zakat Community Development (ZCD) ini mendapat apresiasi penuh dari warga setempat. Tercatat 20 anak mengikuti acara ini dengan didampingi para orangtuanya. Mereka pun dengan antusias dan semringah mengikuti panduan yang diberikan dan berhasil menyelesaikan gambar dengan baik.

Setelah selesai, gambar yang sudah diwarnai dapat dibawa pulang dan bisa dipasang di rumah masing-masing.

Kepala Lembaga ZCD Baznas, Tatiek Kancaniati, mengatakan pihaknya ingin agar kegiatan ini bisa berguna dan berkelanjutan di tengah pandemi Covid-19. Ia juga berharap dengan adanya kegiatan seperti ini, para keluarga bisa lebih intens menjaga dan mengedukasi anak tentang kesehatan dan pengetahuan terkait virus corona.

"Kegiatan ini sebagai pendukung tambahan bidang pendidikan yang dilakukan inisiatif sahabat ZCD yang ke depannya akan berkelanjutan," katanya.

Tatiek memaparkan, proses edukasi ini juga sebagai upaya preventif untuk mengajak anak terus aktif belajar, dan memberi kesempatan kepada orangtua untuk membangun hubungan yang lebih baik dengan anak-anaknya.

Sebab, selama ini, anak-anak tersebut minim memiliki ruang edukasi tentang virus corona dan cara pencegahannya. Kegiatan serupa seperti ini rencananya akan dilakukan kembali di dusun-dusun lain sebagai ajang edukasi bagi anak di tengah pandemi Covid-19.

Sementara itu, Kepala Divisi Pendayagunaan Baznas, Randi Swandaru, menambahkan dalam upaya mengantisipasi krisis Covid-19, dia menekankan perlu adanya upaya dalam membantu anak mendapatkan pendidikan yang layak, meski tak bisa ke sekolah.

"Program ini merupakan upaya Baznas dalam memenuhi kebutuhan pendidikan anak di masa pandemi corona di Indonesia. Kegiatan positif harus terus digaungkan agar menambah kepercayaan diri masyarakat untuk bisa keluar dari situasi sulit seperti sekarang ini," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement