Jumat 08 May 2020 10:05 WIB

Hubungan AS-China Kembali Memanas, IHSG Bergerak Variatif

Trump khawatir dengan peran China dalam asal mula virus dan penyebaran corona.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variatif pada perdagangan, Jumat (8/5). Pagi ini, indeks saham sempat dibuka di zona merah lalu tidak lama kemudian berbalik arah ke zona hijau dan menguat sebesar 0,14 persen ke posisi 4.615,30.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variatif pada perdagangan, Jumat (8/5). Pagi ini, indeks saham sempat dibuka di zona merah lalu tidak lama kemudian berbalik arah ke zona hijau dan menguat sebesar 0,14 persen ke posisi 4.615,30.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variatif pada perdagangan, Jumat (8/5). Pagi ini, indeks saham sempat dibuka di zona merah lalu tidak lama kemudian berbalik arah ke zona hijau dan menguat sebesar 0,14 persen ke posisi 4.615,30.

Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan pergerakan saham hari ini akan dipengaruhi hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China. 

Baca Juga

"Trump khawatir dengan peran China dalam asal mula virus dan penyebaran corona yang tengah terjadi saat ini," terang Nico, Jumat (8/5).

Dalam waktu dekat, para negosiator Cina dan AS akan mengadakan pertemuan mengenai implementasi kesepakatan dagang fase pertama antara kedua negara. Menurut Nico, hal ini akan menjadi perhatian pasar.

Sentimen lainnya yang mempengaruhi pergerakan saham masih dari AS. Trump berencana membuka kembali kegiatan bisnis, agar perekonomian dapat kembali bangkit. Di sisi lain, langkah tersebut akan menyebabkan lebih banyak korban akibat virus corona.

Dari dalam negeri, pelaku pasar mendapat pengaruh dari pernyataan Bank Indonesia (BI). BI menyampaikan konsumen relatif masih optimistis terhadap perkiraan kondisi ekonomi pada enam bulan mendatang meskipun tidak sekuat perkiraan bulan sebelumnya. 

Optimisme tersebut ditopang oleh perkiraan penghasilan yang meningkat dan kegiatan usaha yang kembali membaik pada 6 bulan mendatang, seiring dengan perkiraan telah meredanya pandemi ini di Indonesia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement