REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Qatar tetap menggelar Festival Garangao di tengah pemberlakuan karantina wilayah. Kementerian Kebudayaan, Seni, dan Warisan Qatar menyatakan tradisi tersebut dirayakan pada Kamis (7/5) malam waktu setempat dengan tetap memperhatikan aturan jarak fisik karena pandemi Covid-19.
Garangao adalah festival anak-anak yang dirayakan pada hari ke-14 bulan suci Ramadhan di Timur Tengah setelah jam buka puasa, seperti dikutip dari Aljazirah, Jumat (8/5). Di Qatar, Garangao konon berakar pada tradisi penyelaman mutiara di negara Teluk.
Bus-bus akan pergi ke rumah anak-anak untuk membagikan kacang-kacangan dan permen ketika negara-negara Teluk menandai festival itu. Pada hari itu, anak-anak yang mengenakan pakaian tradisional berkeliling di lingkungan mereka untuk mengumpulkan permen, kacang-kacangan, dan makanan ringan lainnya sepanjang malam.
Namun, di tengah pandemi wabah Covid-19 ini, tradisi Garangao digelar secara berbeda pada tahun ini. Bus telah diatur untuk mendistribusikan makanan ringan yang dikemas kepada anak-anak di rumah mereka. Kendaraan tersebut akan dilengkapi dengan pengeras suara yang memainkan lagu-lagu tradisional Garangao. Museum Qatar dan Perusahaan Medis Hamad telah meluncurkan kampanye 'Tetap di rumah, tetap aman' untuk merayakan Garangao secara virtual.