Jumat 08 May 2020 11:37 WIB

Imam Tawarkan Masjid Kolkata Jadi Tempat Karantina Covid-19

Pengelola siap membuka masjid Kolkata sebagai tempat karantina.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Imam Tawarkan Masjid Kolkata Jadi Tempat Karantina Covid-19
Foto: REUTERS/Adnan Abidi
Imam Tawarkan Masjid Kolkata Jadi Tempat Karantina Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, KOLKATA -- Warga di Klaster Garden Reach berharap sebuah perusahaan di Kolkata dapat membantu menyediakan pusat karantina bagi pasien Covid-19 selama Ramadhan ini. Namun, jawaban tak kunjung didapatkan hingga akhirnya imam masjid Jamia Gausia atau yang dikenal sebagai masjid Bangali Bazar menawarkan masjid tiga lantainya sebagai tempat karantina.

Masjid yang terletak di Iron Gate ini memiliki luas sekitar 557.4182 meter persegi. "Kami tawarkan untuk penduduk setempat dan orang-orang dari daerah sekitar. Tetapi jika dibutuhkan lebih banyak ruang, kami siap melakukan pengaturan. Pilihannya termasuk membuka dua lantai dan sekolah lain di daerah kami. Pemerintah Kolkata (KMC) dapat menggunakan ruang ini untuk tujuan karantina. Kami telah menyiapkan yang terbaik dari kami," kata Maulana Qari Md Muslim Razwi, sang imam, dilansir di Times of India, Jumat (8/5). 

Baca Juga

Gagasan untuk menggunakan bagian dari masjid sebagai pusat karantina, kata Razwi, dibahas setelah polisi setempat dan pejabat KMC mendatangi mereka. "Saya sadar ada beberapa perlawanan mendirikan pusat-pusat seperti itu di tempat lain dan saya memutuskan mendiskusikannya dengan penduduk Bangali Bazar, Jalan Iron Gate dan Jalan Bichali Ghat. Mereka merupakan jamaah yang sering beribadah di sini. Masjid sementara ditutup dan butuh sedikit waktu untuk berbicara dengan semua orang sambil menjaga jarak sosial. Namun, kami menyetujui rencana tersebut dan membahasnya bersama pemerintah dan kepolisian," ujar Razwi.

Anggota dewan Bangsal 134 Shams Iqbal mengatakan keluarganya telah dikaitkan dengan pengembangan masjid sejak lama. “Karena sebagian besar dari kita ibadah dari rumah sekarang, saya mengambil inisiatif ini atas nama pemerintah kota. Saya senang penduduk setempat dan Imam Razwi menyambut gagasan itu, "katanya. 

Dua bangsal 134 dan 135 yang penghuninya ibadah di masjid ini menolak ide ini. "Ada yang melakukan penolakan di Paharpur, Shyamlal Lane, Kasai Moholla, Bengali Bazar, Jalan Gerbang Besi dan Jalan Bichali Ghat di Bangsal 135 dan Lajur Ramnagar, desa Fatehpur dan Maher Manzil di Bangsal 134," kata orang yang diundang pemerintah Kolkata. 

Imam Razwi dan Iqbal mengatakan tujuan awal adalah mendirikan pusat untuk para penduduk lokal. "Itu adalah keputusan bersama bahwa setiap orang harus merasa ada rumah terbuka untuk mereka sehingga mereka tidak menghindar jika disarankan untuk karantina oleh KMC dan pihak departemen kesehatan," katanya. 

Pejabat KMC mengatakan mereka akan segera mengunjungi fasilitas tersebut. "Kami kewalahan dengan perkembangan. Kami berharap yang lain juga maju, terutama karena kami mengalami beberapa kemunduran di beberapa daerah seperti Tiljala dan Parnasree karena penolakan dari penduduk setempat. Kami akan memastikan bahwa masjid tidak terletak di daerah ramai dan kemudian mengkomunikasikan keputusan kami," kata seorang pejabat senior KMC.

Namun, seorang warga setempat mengklaim pemerintah telah mendatangi mereka terkait fasilitas ini tetapi belum ada keputusan yang diambil.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement