Jumat 08 May 2020 12:11 WIB

Korut Kecam Latihan Militer Korsel

Korut mengecam Korsel atas latihan militer baru-baru ini.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Pasukan Tentara Rakyat Korea Utara mengikuti prose latihan militer yang dipimpin langsung oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Korut mengecam Korsel atas latihan militer baru-baru ini. Ilustrasi.
Foto: KCNA (NORTH KOREA)/Reuters
Pasukan Tentara Rakyat Korea Utara mengikuti prose latihan militer yang dipimpin langsung oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Korut mengecam Korsel atas latihan militer baru-baru ini. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) mengecam Korea Selatan (Korsel) atas latihan militer baru-baru ini. Latihan yang dilakukan merupakan provokasi besar yang akan menghasilkan reaksi dari negara tersebut.

"Latihan baru-baru ini berfungsi sebagai kesempatan yang membangkitkan kita sekali lagi pada kenyataan bahwa musuh tetap musuh sepanjang waktu," kata pernyataan dari Korean Central News Agency (KCNA), Jumat (8/5).

Baca Juga

Latihan militer oleh Republic of Korea Air Force (ROKAF) pada 6 Mei melanggar perjanjian antar-Korea yang bertujuan mengurangi ketegangan militer. "Semuanya sekarang akan kembali ke titik awal sebelum pertemuan puncak Utara-Selatan pada 2018," kata pernyataan itu.

Korea Selatan mengatakan, pasukan Korea Utara menembakkan beberapa tembakan ke arah pos penjagaan Korea Selatan di Zona Demiliterisasi (DMZ) pada akhir pekan. Wilayah ini merupakan pemisah antara kedua negara.

Pasukan Korea Selatan pun merespons peristiwa itu dengan menembakkan tembakan peringatan. Meski tembakan terjadi, tidak ada korban yang dilaporkan.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo membela Korea Utara dengan menyatakan tembakan yang dilakukan Pyongyang kemungkinan tidak disengaja meski negara ini memiliki hubungan baik dengan Seoul. Di sisi lain, Korea Utara makin menunjukkan dukungan kepada China yang saat ini memiliki hubungan tidak harmonis dengan AS. Pemimpin Korut Kim Jong-un juga mengirim pesan pribadi ke Presiden China Xi Jinping untuk memberi selamat kepadanya atas keberhasilan negara itu dalam mengendalikan virus corona.

"Kim Jong-un dalam pesannya menyampaikan salam hangatnya kepada Xi Jinping dan memberi selamat padanya. Sangat menghargai bahwa dia mengambil kesempatan untuk menang dalam perang melawan epidemi yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata KCNA.

Kim berharap kesehatan Xi baik dan hubungan antara Pyongyang dan Beijing terkonsolidasi dengan kuat. Negara tertutup ini memang tidak melaporkan adanya kasus Covid-19. Pemerintah telah melakukan pemeriksaan perbatasan dan langkah-langkah anti-epidemi yang ketat.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement