Jumat 08 May 2020 12:43 WIB

Petani Sigi Panen Tomat di Tengah Pandemi

Untuk musim ini bisa dapat 10 ton dengan harga pembelian pedagang langsung ke petani

Sejumlah petani di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, panen komoditi tomat . Foto panen tomat, (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Sejumlah petani di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, panen komoditi tomat . Foto panen tomat, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Sejumlah petani di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, panen komoditi tomat meski di tengah-tengah pandemi Covid-19 yang hingga kini belum juga berakhir.

"Ya kita bersyukur panen buah tomat kali ini lebih baik dari sebelumnya," kata Yola, salah seorang petani di tomat di Desa Berdikari, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Jumat (8/5).

Baca Juga

Ia mengatakan pandemi Covid-19 cukup membuat banyak orang mengalami dampak, terutama daya beli menurun. Petani, kata dia, juga merasakannya, sebab harga berbagai kebutuhan sehari-hari rata-rata mengalami kenaikan. Untung tanaman tomat yang dikembangkannya terbilang cukup bagus dan menggembirakan.

Untuk musim kali ini bisa dapat 10 ton dengan harga pembelian pedagang langsung kepada petani sekarang ini Rp 2.500 per kilogram (kg). Petani di wilayah tersebut selain menanam padi, juga berbagai komoditi hortikultura seperti tomat, cabai dan bawang merah.

Hal senada juga disampaikan Jefri, salah seorang petani cabai dan tomat di Desa Lembantongoan, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi. Ia juga mengatakan sedang berlangsung panen cabai dan buah tomat.

Hasil panen petani langsung dibeli para pedagang yang datang dari Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng. "Jadi kami (petani) tidak perlu lagi menjualnya ke Kota Palu, sebab pedagang sendiri yang datang membeli kepada petani dengan harga tentu di bawah harga di tingkat pengecer,"katanya.

Harga tomat di tingkat produsen di desanya rata-rata Rp 2.500 per kg. Sementara harga buah tomat di tingkat pengecer di Kota Palu berkisar Rp 5.000 per kg.

Para petani tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Tetapi tetap mengikuti protokol gugus Covid-19 yakni antara lain menjaga jarak, menggunakan masker dan cuci tangan.

"Yang penting tetap memperhatikan masalah kebersihan diri sendiri," ujarnya.

Kecamatan Palolo merupakan lumbung pangan di Kabupaten Sigi. Selain pangan, juga komoditi perkebunan seperti kopi, kakao, vanili dan buah kemiri.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement