REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) yang baru Irjen Nico Afinta memberikan atensi khusus soal optimalisasi pengamanan setiap kebijakan pemerintah khususnya bidang ekonomi. "Optimalkan pengamanan terhadap implementasi kebijakan pemerintah di Kalsel agar dapat berjalan lancar guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Nico saat dihubungi dari Kota Banjarmasin, Jumat (8/5).
Selain itu, dia juga menyampaikan sejumlah penekanan lain kepada jajaran di Polda Kalsel. Di antaranya agar anggota dapat meningkatkan pelaksanaan Program Prioritas Kapolri dari yang telah dicapai sebelumnya.
Kemudian penguatan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas) dengan meningkatkan kepekaan faktual terhadap situasi global, regional dan lokal, termasuk upaya penanganan pandemik Covid-19 yang kini melanda.
Kerja sama dan kemitraan secara sinergis dengan pemda, TNI dan seluruh elemen masyarakat, juga ditekankan Nico sebagai bagian dalam upaya mewujudkan stabilitas kamtibmas. "Teruslah perkuat soliditas, kekompakan internal dan loyalitas untuk meningkatkan citra positif Polda Kalsel," ucap Nico.
Nico sebelumnya menjabat staf ahli sosial politik Kapolri menggantikan Irjen Yazid Fanani yang selanjutnya menjabat sebagai kepala STIK Lemdikpol. Pergantian keduanya berlangsung di Mabes Polri pada Jumat pagi yang dipimpin Kapolri Jenderal Idham Azis bersamaan pelantikan sejumlah pejabat Polri dan sembilan kapolda.
Kehadiran alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1992 itu pun memunculkan optimisme bagi Polda Kalsel. Mengingat sederet prestasi yang pernah diraihnya selama berkarir di Kepolisian. Nico pernah sukses mengungkap masuknya satu ton narkotika jenis sabu-sabu yang diselundupkan dari Guangzhou, China ke Indonesia melalui Dermaga eks-Hotel Mandalika, Anyer, Serang, Banten ketika menjabat Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya tahun 2017.
Kemudian sewaktu menjadi direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada 2018, Nico memimpin pengungkapan kasus pencurian dana nasabah bank atau skimming hingga keberhasilan ini mendapat penghargaan Law Enforcement Award dari Visa Risk Security Summit 2018 di Singapura.