REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar Rp 253,25 triliun pada kuartal satu 2020. Angka ini tumbuh 4,59 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama BTN Pahala N Mansury mengatakan perseroan mampu tumbuh di tengah pandemi Covid-19 yang memukul sejumlah sektor ekonomi termasuk diantaranya perbankan. "BTN masih optimistis bisnis sejumlah industri ada yang masih bertumbuh. Perbankan memegang peranan cukup besar dalam mendorong aktivitas ekonomi masyarakat agar tetap bertahan dalam pandemi Covid-19," ujarnya kepada Republika di Jakarta, Jumat (8/5).
Menurutnya kinerja perseroan masih terjaga baik dengan menjaga kualitas kredit dan penguatan cadangan perseroan terutama pada masa pandemi Covid-19. Dengan likuiditas yang mencukupi, perseroan masih konsisten menjalankan fungsi intermediasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap mencatatkan pertumbuhan kredit yang positif pada kuartal satu 2020.
"Likuiditas yang cukup dan terjaga menjadi kunci perbankan agar tetap menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor ekonomi agar tetap produktif," ucapnya.
Pahala merinci sampai dengan Maret 2020, rasio LCR (Liquidity Coverage Ratio) bank dapat dijaga pada tingkat 137,9 persen jauh di atas ambang yang ditetapkan regulator sebesar 100 persen.
"Sesuai ketentuan regulasi, kami sudah menyiapkan cadangan terutama untuk mengantisipasi dampak pandemi Covid-19 yang tidak tahu akan berakhir sampai kapan dan saat ini coverage ratio terjaga di atas 100 persen," ucapnya.
Ke depan menurutnya perbankan perlu melakukan inovasi layanan jasa keuangan agar dapat terus memfasilitasi masyarakat dalam mengakses jasa keuangan dari perbankan. “Agar hal tersebut dapat optimal dilakukan perbankan maka bank harus sehat dan berkinerja baik," ucapnya.