Sabtu 09 May 2020 04:19 WIB

Berkat Corona, Dokter India Ini Jadi Miliarder Baru Dunia

Berkat Corona, Dokter India Ini Jadi Miliarder Baru Dunia

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Ajib! Berkat Corona, Dokter India Ini Jadi Miliarder Baru Dunia! Berapa Harta Kekayaannya?. (FOTO: Twitter/aimaindia)
Ajib! Berkat Corona, Dokter India Ini Jadi Miliarder Baru Dunia! Berapa Harta Kekayaannya?. (FOTO: Twitter/aimaindia)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Seorang dokter asal India sekaligus ahli patologi, Arvind Lal resmi menjadi seorang miliarder baru di tengah pendemi virus corona (COVID-19).

Arvind Lal merupakan chairman Dr Lal PathLabs, pusat diagnostik medis di Delhi, India. Kini kekayaannya mencapai lebih dari USD 1 miliar atau setara Rp15 triliunberkat kenaikan saham diagnostik yang terdaftar di India.

Baca Juga: Padahal Banyak Duit, Miliarder AS Masuk Golongan Penerima Subsidi Pemerintah! Kok Bisa?

Dilansir Reuters di Jakarta, Jum'at (8/5/2020) sejak akhir Maret 2020, Dr Lal PathLabs mendapat persetujuan dari regulator untuk melakukan sekitar 5.000 tes patologi dan radiologi termasuk tes Covid-19.

Sebelumnya, tes virus corona di India hanya dilakukan di laboratorium pemerintah dan rumah sakit. Namun akibar dari jumlah kasus positif meningkat, pemerintah India melibatkan laboratorium swasta. Hingga Jum'at (8/5/2020), India telah melaporkan lebih dari 56.000 kasus yang dikonfirmasi dari virus corona dan lebih dari 1.800 orang meninggal. 

Dr Lal PathLabs yang memiliki pendapatan USD 174 juta pada tahun 2019 adalah salah satu jaringan diagnostik terbesar di India dengan lebih dari 200 laboratorium klinis, 2.500 pusat layanan pasien dan hampir 6.500 titik pengambilan sampel.

Saat ini, Dr Lal PathLabs melakukan hampir 5.000 tes Covid-19 per hari di laboratoriumnya di New Delhi di India Utara serta Kolkata dan Indore, masing-masing di India timur dan tengah.

Sampel dikumpulkan dari sepuluh negara bagian dan laboratorium melakukan tes transkripsi-polimerase rantai reaksi (RT-PCR) real-time. Dr Lal PathLabs juga mengoperasikan laboratorium sementara untuk deteksi Covid 19 di New Delhi sesuai perjanjian dengan Dewan Riset Ilmiah dan Industri India.

Lalu, mereka akan mengoperasikan laboratorium sementara lainnya untuk deteksi Covid-19 di Delhi melalui perjanjian dengan Dewan Riset Ilmiah dan Industri India.

Dr Lal PathLabs menggunakan mobil van untuk pengumpul sampel. Mobil tersebut beroperasi di New Delhi dan kota lain untuk membantu proses pengujian. Arvind Lal telah melatih staf untuk mengumpulkan sampel dan agar terhindar dari kontaminasi. Lal juga mendirikan kios atas permintaan dari rumahsakit atau pemerintah untuk memenuhi persyaratan pengujian di Covid-19 on the spot.

“Kami melakukan latihan pelatihan rutin untuk memastikan bahwa protokol keselamatan tetap terjaga,” kata Vandana Lal, istri Dr Lal yang merupakan ahli patologi dan direktur eksekutif pimpinan layanan penelitian klinis dan departemen R&D.

Selama masa pandemi virus corona, saham Dr Lal PathLabs telah naik 8%. Tapi kalau menurut Sriraam Rathi, Analis Farmasi dan Kesehatan ICICI Securities seperti dikutip Forbes, layanan tes Covid-19 tidak signifikan mengimbangi penurunan tajam pendapatan akibat lockdown.

"Pemerintah telah menetapkan harga USD 60 untuk 4.500 tes Covid 19. Ini tidak membuat Dr Lal PathLabs merugi atau untung," kata dia. 

Dr Lal PathLabs menjadi perusahaan tercatat sejak tahun 2015. Dr Lal PathLabs telah melakukan tes sebanyak 41,8 juta pada 2019, angka ini meningkat dari 29,3 juta pada 2017. Jumlah pasien juga ikut meningkat menjadi 17,6 juta dari 13,3 juta.

Lal mulai mengoperasikan lab diagnostik dan bank darah keluarga sejak berusia 28 tahun. Perusahaan ini didirikan oleh ayahnya, S.K. Lal yang juga seorang dokter, pada tahun 1949 di Delhi. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement