REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Klub-klub Liga Premier Inggris yang menentang memainkan sisa kompetisi di tempat netral diminta menyadari pentingnya masalah kesehatan. Pimpinan Nasional Kepolisian Sepak Bola Inggris, Mark Roberts khawatir apabila masalah kesehatan diabaikan maka nyawa orang dipertaruhkan.
"Masalah sepak bola harus dikesampingkan," kata dia.
Kepala eksekutif Brighton & Hove Albion Paul Barber mengatakan, timnya menentang melepaskan keuntungan sebagai tuan rumah. Sementara, Christian Purslow, timpalannya di Aston Villa, mengatakan degradasi akan menjadi bencana senilai 200 juta pound (248,08 juta dolar).
"Hal-hal yang mulai membuat saya agak khawatir saat kita mendekati kemungkinan dimulai kembali adalah komentar-komentar yang kita dengar di pinggiran dari orang-orang yang terlibat dalam sepak bola," kata Deputi Kepala Agen Kepolisian Roberts.
"... Komentar seperti 'kami mungkin terdegradasi', 'kami tidak ingin bermain di venue netral,' 'ketika kami tandang melawan mereka ada fans di stadion', 'kami bermain di kandang tanpa fans itu tidak menguntungkan', 'kami ingin memperoleh trofi'.
"Saya memperoleh ini dalam konteks sepak bola bahwa ini semua perkara besar. Namun dalam konteks di mana 30.000 orang telah meninggal (di Inggris Raya) dan totalnya masih terus bertambah, maka itu bukan perkara besar.
"Kami ingin bekerja dengan sepak bola... mengembalikan musim demi alasan komersial, karena alasan moral ... tapi kita harus mengingatkan diri sendiri, itu tidak bisa jika berisiko membahayakan kehidupan lebih lanjut," kata Roberts.