Jumat 08 May 2020 17:26 WIB

Bupati Karanganyar: Pemerintah Pusat Hati-Hati Buka Impor

Petani Indonesia yang sudah kesulitan selama wabah Covid-19 akan makin terpuruk.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Mas Alamil Huda
Ilustrasi Beras Impor
Foto: Foto : MgRol111
Ilustrasi Beras Impor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, Juliyatmono, memperingatkan pemerintah pusat agar hati-hati membuka keran impor setelah pandemi Covid-19. Apabila impor dibuka seluas-luasnya dengan dalih memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, maka petani Indonesia yang sudah kesulitan selama wabah Covid-19 akan makin terpuruk.

"Saya meminta pemerintah pusat untuk hati-hati membuka keran impor. Kalau keran impor nanti dibuka seluas-luasnya dengan dalih kebutuhan harus dicukupi, para petani di kampung nanti susah lagi," ujar Juliyatmono dalam diskusi virtual 'MarkPlus Industry Roundtable', Jumat (8/5).

Ia mengaku telah mendorong kelompok petani segera menanam kebutuhan pangan nasional seperti beras dan sebagainya. Hal ini untuk mencukupi kebutuhan pangan warga selama masa status darurat bencana Covid-19 maupun setelah krisis ini.

Juliyatmono meminta keran impor diatur sedemikian rupa untuk menyelamatkan petani di Tanah Air akibat pandemi Covid-19. Ini juga sebagai upaya membuat masyarakat Indonesia bisa bertahan hidup dan memulihkan perekonomian.