REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menilai penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai terlihat maksimal. Hal itu terlihat dari mulai berkurangnya kerumunan di pusat-pusat keramaian.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, kepatuhan warga mengikuti aturan yang terkandung dalam PSBB mulai meningkat. Jalan-jalan disebut tak seramai sebelumnya, sementara kerumunan di pusat keramaian mulai dapat diatur.
"Kita terima kasih pada masyarakat yang sudah mematuhi PSBB. Karena ini kepentingan kita bersama, bukan untuk aparat atau pemerintah saja," kata dia, Jumat (8/5).
Ihwal toko-toko yang masih buka, Rudy menilai itu tak masalah asalkan warga yang berbelanja tertib dan bergerombol. Manurut dia, penerapan sanksi selama PSBB harus dilakukan dengan bijak. Artinya, pemerintah tak bisa semena-mena menegakan aturan.
Ia menambahkan, Pemkab Garut telah sepakat untuk menerapkan aturan selama PSBB secara humanis. Namun, jika itu keterlaluan pihaknya tak segan untuk menindak tegas.
"Misalnya kemarin ada toko HP yang menggunakan musik untuk mengundang pembeli, kita tertibkan. Tapi kalau biasa saja, kita memahami," kata dia.
Rudy mengatakan, pihaknya juga sudah memblokir sejumlah jalan protokol. Hal itu dilakukan untuk mengurangi pergerakan orang menuju pusat keramaian.