Sabtu 09 May 2020 01:48 WIB

Kepatuhan Warga Garut Selama PSBB Diklaim Meningkat

Kerumunan di pusat-pusat keramaian di Garut mulai berkurang

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Petugas melakukan pemantauan di titik pemeriksaan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Perbatasan Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Titik pemeriksaan di perbatasan Kota Bandung tersebut memeriksa kendaraan dari arah Garut, Tasik, dan Sumedang yang akan masuk ke Kota Bandung selama pelaksanaan PSBB di Bandung Raya dua minggu ke depan
Foto: ANTARA/ raisan al farisi
Petugas melakukan pemantauan di titik pemeriksaan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Perbatasan Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (23/4/2020). Titik pemeriksaan di perbatasan Kota Bandung tersebut memeriksa kendaraan dari arah Garut, Tasik, dan Sumedang yang akan masuk ke Kota Bandung selama pelaksanaan PSBB di Bandung Raya dua minggu ke depan

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut menilai penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) mulai terlihat maksimal. Hal itu terlihat dari mulai berkurangnya kerumunan di pusat-pusat keramaian.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, kepatuhan warga mengikuti aturan yang terkandung dalam PSBB mulai meningkat. Jalan-jalan disebut tak seramai sebelumnya, sementara kerumunan di pusat keramaian mulai dapat diatur.

"Kita terima kasih pada masyarakat yang sudah mematuhi PSBB. Karena ini kepentingan kita bersama, bukan untuk aparat atau pemerintah saja," kata dia, Jumat (8/5).

Ihwal toko-toko yang masih buka, Rudy menilai itu tak masalah asalkan warga yang berbelanja tertib dan bergerombol. Manurut dia, penerapan sanksi selama PSBB harus dilakukan dengan bijak. Artinya, pemerintah tak bisa semena-mena menegakan aturan.

Ia menambahkan, Pemkab Garut telah sepakat untuk menerapkan aturan selama PSBB secara humanis. Namun, jika itu keterlaluan pihaknya tak segan untuk menindak tegas.

"Misalnya kemarin ada toko HP yang menggunakan musik untuk mengundang pembeli, kita tertibkan. Tapi kalau biasa saja, kita memahami," kata dia.

Rudy mengatakan, pihaknya juga sudah memblokir sejumlah jalan protokol. Hal itu dilakukan untuk mengurangi pergerakan orang menuju pusat keramaian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement