Sabtu 09 May 2020 00:44 WIB

Riset Sebut Tingkat Stres Lebih Tinggi Dibanding 1990-an

Orang paruh baya miliki stres harian 19 persen lebih tinggi dibanding tahun 1990-an.

Rep: Farrah Noersativa/ Red: Dwi Murdaningsih
Pria Stress berat (Ilustrasi)
Foto: Boldsky
Pria Stress berat (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian baru menemukan orang-orang yang tergolong paruh baya yang hidup saat ini mengalami tekanan dan merasakan dampak stres tambahan. Orang paruh baya saat ini lebih stres dibandingkan kondisi yang terjadi pada tahun 1990-an.

Studi ini menemukan sebagian besar kelompok umur melaporkan peningkatan stres harian 2 persen lebih banyak pada 2012 daripada yang mereka lakukan pada 1995. Orang paruh baya, yakni yang berusia 45 tahun hingga 64 tahun saat ini memiliki stres harian sekitar 19 persen lebih banyak daripada rekan-rekan mereka dari tahun 1990-an.

Baca Juga

"Jika Anda merasa kehidupan sehari-hari semakin stres, itu benar. Orang-orang merasa hidup menjadi semakin stres, dan bahwa ada lebih banyak iritasi dan tantangan, dan itu bahkan sebelum pandemi,” kata penulis studi, profesor pengembangan manusia dan studi keluarga di Penn State University,  David Almeida, dilansir di laman UPI, Jumat (8/5).

Dia melanjutkan, sementara semua orang dewasa mengatakan hidup sedikit lebih stres, hidup tampaknya lebih stres untuk orang dewasa paruh baya. Bahkan, stres yang dilaporkan menambah hingga sekitar satu minggu waktu stres tambahan setiap tahun. Pada orang paruh baya, stres tambahan berarti 64 hari lebih banyak stres setahun.

Studi ini termasuk data dari hampir 1.500 orang dewasa pada 1995, dan hampir sebanyak 800 orang dewasa yang berbeda pada 2012. Tujuannya adalah untuk mempelajari dua kelompok yang berusia sama pada saat data dikumpulkan tetapi dilahirkan dalam beberapa dekade yang berbeda.

Mereka diwawancarai tentang stres dalam hidup mereka selama delapan hari berturut-turut. Selain itu, mereka juga ditanyai mengenai pengalaman yang membuat stres selama 24 jam sebelumnya.

Misalnya, apakah mereka bertengkar dengan keluarga atau teman? Apakah mereka merasa kewalahan di rumah atau di tempat kerja? Mereka juga ditanyai tentang tingkat stres mereka, dan apakah stres memengaruhi berbagai bidang kehidupan mereka.

lmeida mengatakan, stres ekstra ini berasal dari kemungkinan beberapa penyebab, yakni adanya langkah kehidupan yang lebih cepat, ditambah dengan informasi yang berlebihan. Orang paruh baya mungkin lebih banyak membantu anak-anak dewasa daripada yang mereka lakukan pada 1990-an. Mereka mungkin juga membantu orang tua lanjut usia yang hidup lebih lama.

Menurut ketua American Psychiatry Association's Council on Geriatric Psychiatry, Robert Roca, penulis studi dapat berspekulasi tentang stres tambahan. Namun demikian, ia bertanya-tanya apakah perspektif orang yang melakukan wawancara mungkin mempengaruhi jawaban.

Meski begitu, Roca menyebut ini adalah temuan yang provokatif dan tampaknya selaras dengan data terbaru tentang siapa yang berisiko bunuh diri. Hal ini mengingat sebuah laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat baru-baru ini menyebut tingkat bunuh diri telah naik 35 persen sejak 1999. Angka tertinggi adalah di Amerika paruh baya.

Sementara para ahli menyarankan, apapun alasan stres dan berapapun usianya,  ada baiknya mengambil langkah untuk mengurangi tingkat stres. "Cobalah untuk mengatur stres yang dapat Anda kendalikan. Jika Anda khawatir tentang coronavirus, cuci tangan Anda secara teratur dan latih jarak sosial," saran Almeida.

Dia mengatakan diet sehat dan olahraga sama-sama meredakan stres. Sebab, tubuh kita dirancang untuk bergerak dan bergerak. “Jalan yang bagus tampaknya menyegarkan karena itulah yang ingin dilakukan tubuh Anda," kata Almeida.

Baik Almeida dan Roca sepakat bahwa informasi yang berlebihan dari siklus berita 24 jam dan internet dapat meningkatkan stres. Keduanya menyarankan untuk tetap mendapat informasi dan memeriksa dengan sumber informasi tepercaya untuk sementara waktu.

"Begitu Anda mendengar fakta, maka matikan dan nyalakan sesuatu yang lucu seperti komedi stand-up atau apa pun yang membuat Anda merasa lebih baik. Anda tidak perlu menonton berita yang merinci tragedi pribadi," kata Roca.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement