Jumat 08 May 2020 19:30 WIB

11 Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Reaktif Covid-19

Kesebelas penumpang tersebut merupakan WNI dari penerbangan repatriasi (pemulangan).

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Mas Alamil Huda
Petugas medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Soekarno-Hatta melakukan pengecekan kesehatan.
Foto: ANTARA /Muhammad Iqbal
Petugas medis dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Soekarno-Hatta melakukan pengecekan kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) mengonfirmasi adanya 11 penumpang di Bandara Soekarno-Hatta reaktif virus corona atau Covid-19. Kesebelas penumpang tersebut merupakan warga negara Indonesia (WNI) dari penerbangan repatriasi (pemulangan). 

"Berkat proses rapid test yang dilakukan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kemarin (7/5) dan juga berdasarkan keterangan KKP diketahui terdapat 11 penumpang di dalam penerbangan repatriasi yang terdeteksi reaktif terhadap Covid-19," kata Senior Manager Branch Communication dan Legal Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Febri Toga, Jumat (8/5). 

Dia menjelaskan, setelah hasil tersebut diketahui maka KKP menjalankan penanganan selanjutnya sesuai prosedur. Menurutnya, penumpang yang terdeteksi reaktif tersebut ditangani di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran. 

“Seluruh stakeholder di Soekarno-Hatta saling mendukung guna menjaga agar prosedur dapat dijalankan dengan baik,” tutur Febri. 

Sejak 2 Maret 2020, Bandara Soekarno-Hatta melayani kedatangan sekitar 15 ribu WNI yang merupakan penumpang di dalam penerbangan repatriasi. Febri menuturkan, Bandara Soekarno-Hatta siaga 24 jam untuk melayani WNI dalam penerbangan repatriasi kembali ke Tanah Air. 

“Seluruh prosedur dijalankan termasuk physical distancing di area kedatangan dalam menyambut WNI yang tiba di dalam penerbangan repatriasi," jelas Febri. 

Dia mengatakan, beberapa penerbangan tiba bersamaan dengan jumlah penumpang cukup banyak. Seperti misalnya pada 7 Mei 2020, sebanyak 400 penumpang mendarat bersamaan dan kami tetap mengawal agar prosedur tetap dijalankan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement