Jumat 08 May 2020 22:06 WIB

Stok Menipis, PMI Depok Kembali Ajak Warga Donor Darah

Permintaan darah tidak hanya dari Kota Depok, melainkan dari luar daerah.

Rep: Rusdy Nurdiansyah / Red: Agus Yulianto
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menunjukkan kantong berisi darah pendonor pada kegiatan donor darah.
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menunjukkan kantong berisi darah pendonor pada kegiatan donor darah.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Depok kembali mengajak warga untuk secara sukarela mendonorkan darahnya. Saat ini di tempat penyimpanan, hampir seluruh jenis golongan darah, stoknya sudah menipis.

"Kami ajak warga agar bisa mendonorkan darahnya. Terutama untuk golongan AB karena stok yang tersisa hanya satu labu, sementara permintaan dari rumah sakit terus meningkat," ujar Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Depok, Widya Astriyani dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (8/5).

Menurut Widya, permintaan darah tidak hanya dari Kota Depok, melainkan dari luar daerah. Seperti, Jakarta, Bogor dan lainnya. "Siapa pun yang meminta, tidak bisa kita tolak. Sekarang yang terpenting kebutuhan stok darah, untuk golongan darah apapun harus kembali kita penuhi jumlahnya," terangnya.

Dia menambahkan, hingga Kamis (7/5),  jumlah stok darah yang tersisa untuk golongan darah A sebanyak 21 labu, B 42 labu, AB 1 labu dan O 127 labu. "Jumlah ini terus menurun seiring meningkatnya permintaan," ucap Widya.

Lanjut Widya, bagi masyarakat yang ingin mendonorkan darah, bisa langsung mendatangi Markas PMI Kota Depok, di Jalan Boulevard Raya, Grand Depok City (GDC), Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, mulai pukul 08.00 sampai 20.30 WIB.

"Bagi warga yang ingin mendonorkan darahnya, bisa datang di jam tersebut ke markas kami. Besar harapan kami, masyarakat mau datang langsung dan secara sukarela mendonorkan darahnya. Kami tidak ada kegiatan di luar, mengingat adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan physical distancing," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement