Jumat 08 May 2020 23:47 WIB

Edhy Janjikan Lapangan Kerja Baru bagi 14 ABK Long Xing 629

Menteri KKP berjanji lapangan kerja baru bagi 14 ABK Long Xing.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Bayu Hermawan
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berjanji terus mengawal kasus dugaan eksploitasi terhadap Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja di kapal asing. 14 ABK Long Xing 629 sudah tiba di Jakarta pada Jumat (8/5) sore setelah melakukan perjalanan udara sekitar tujuh jam dari Korea Selatan.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berbincang dengan para ABK melalui sambungan telepon. Sementara, Dirjen Perikanan Tangkap KKP Zulficar Mochtar menyambut kedatangan para ABK di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Juga

"Saya harap semuanya masih semangat ya. Saya turut berduka cita atas berpulangnya sahabat kalian," ujar Edhy kepada para ABK dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (8/5).

Dalam obrolan tersebut, Edhy memastikan akan membantu mencarikan pekerjaan untuk para ABK. Menurutnya, peluang kerja di sektor perikanan Tanah Air sebenarnya sangat terbuka.

"Saya menyapa kalian intinya satu, saya berusaha menciptakan lapangan pekerjaan. Insya Allah lapangan pekerjaan sangat terbuka di sektor perikanan," kata Edhy.

Ke-14 ABK Long Xing 629 selanjutnya akan menjalani karantina selama 14 hari sesuai protokol kesehatan Covid 19. Edhy meminta mereka untuk mematuhi prosedur yang ditetapkan pemerintah. "Sekarang waktunya isitrahat dulu. Kita fokus ikuti prosedur. Apa-apa yang menjadi kendala selama di sini, tolong sampaikan ke kami," ucapnya.

Seperti diketahui, dugaan eksploitasi terhadap WNI ABK Long Xing 629 diungkap pertama kali oleh media massa Korea Selatan. Para ABK mengaku diperkerjakan lebih dari 18 jam dalam sehari dengan gaji yang sangat minim.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement