REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyatakan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini hanya 2,97 persen. Ini memberikan perspektif tambahan bahwa Covid-19 sangat berdampak drastis pada perekonomian dari sisi permintaan konsumsi masyarakat.
“Pertumbuhan di kuartal pertama di bawah perkiraan yang kami sampaikan forecast 4,5-4,7 persen dan ternyata meleset cukup besar,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Jumat.
Dia mengatakan konsumsi masyarakat sangat terpukul terutama pada jasa transportasi dan belanja pada sektor konsumsi non-esensial.
“Penurunan sangat besar walau Covid-19 baru terjadi di Maret. Kita waspada situasi kuarta pertama berkembang di kuartal kedua,” kata dia.