REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siwak merupakan salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh Nabi Muhammad. Syekh Abdullah Al Ju'aitsan dalam bukunya yang berjudul Meneladani Nabi SAW Sehari menuliskan, siwak yang menggunakan tangkai pohon arak untuk membersihkan gigi akan mendatangkan ridho dari Allah SWT. Dalam salah satu riwayat, Nabi bersabda:
"Siwak dapat membersihkan mulut dan mendatangkan keridhaan Allah." (HR Bukhari)
Menurut Syekh Abdullah, di dalamnya terdapat hikmah yang besar. Yaitu, ketaatan terhadap perintah Nabi.
"Ia akan mendatangkan keridhaan Allah dan membersihkan mulut, hingga disunnahkan setiap waktu. Apa ruginya jika anda selalu menyikatnya pada gigi dan lisan anda hingga ia membersihkan mulut dan mendatangkan ridha Allah," kata tulis Syekh Abdullah.
Dari sisi kesehatan, siwak, dahan, atau akar pohon Salvadora persica telah dikenal sejak 3500 SM mampu menjaga kesehatan gigi, jaringan penyangga gigi dan gusi.
"Siwak punya manfaat antimikroba, menghambat pertumbuhan bakteri untuk mencegah dua penyakit yang umum terjadi yakni gigi berlubang dan penyakit gusi," kata pakar kesehatan gigi dan mulut drg. Ratu Mirah Afifah belum lama ini.
Berbagai penelitian modern membuktikan siwak juga bisa menghambat dan mematikan pertumbuhan bakteri serta menguatkan permukaan email gigi sehingga mencegah timbulnya gigi berlubang.
Selain itu, siwak juga dapat menghentikan pendarahan dan peradangan gusi, menstimulasi peningkatan produksi air liur yang berfungsi menetralkan kondisi asam di mulut
Saat ini, siwak sudah diekstrak dan digunakan sebagai salah satu bahan tambahan dalam pasta gigi. Ada juga produsen pasta gigi yang menambahkan mint untuk memberikan kesegaran nafas.
"Ekstrak siwak ditambahkan ke pasta gigi, sehingga tetap bisa memberikan manfaat," kata Mirah.
Lalu, apakah frekuensi menyikat gigi menggunakan pasta gigi bersiwak sama seperti pasta gigi pada umumnya?
"Memang Rasulullah (shallallahu ' alaihi wa sallam) mengajurkan lima kali. Kalau dilakukan dapat sunnahnya. Dari sisi kesehatan pastinya lebih baik. Kuncinya membersihkan mulut dengan alat yang tepat," tutur Mirah.
Durasi menyikat gigi yang disarankan para pakar kesehatan gigi yakni dua menit untuk meminimalisir risiko menyisakan partikel makanan di gigi dan sela-selanya.
Namun Mirah mengingatkan untuk tidak langsung menyikat gigi setelah makan, atau beri jeda dulu agar email gigi tidak rusak.
"Makanan bisa mengandung asam. Ketika mulut (asam) kalau langsung sikat gigi email gigi bisa hancur, meskipun email bagian keras," kata Mirah.