Sabtu 09 May 2020 11:22 WIB

Dampak Asteroid Jatuh, Gelombang Kejut Hingga Iklim Berubah

Ilmuwan bisa membuat perkiraan waktu dan jenis asteroid yang menabrak atmosfer.

Red: Dwi Murdaningsih
Asteroid/ilustrasi
Foto: EPA
Asteroid/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Peneliti Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Abdul Rachman mengatakan Bumi memiliki keistimewaan diselimuti atmosfer. Atmosfer bisa menjadi pelindung saat benda langit hendak menghantam. Salah satu benda yang berpotensi menghantam Bumi yakni asteroid.

“Kita bisa belajar tumbukan yang terjadi di Bulan yang tidak memiliki atmosfer dan menciptakan banyak kawah di permukaannya," ucap dia.

Baca Juga

Kawah seluas 2 km di Arizona, AS, menjadi salah satu contoh bekas tumbukan benda langit ke Bumi. Ilmuwan juga percaya punahnya dinosaurus jutaan tahun lalu juga terjadi sebagai dampak dari tabrakan asteroid dengan Bumi. Saat itu, tabrakan asterid membuat iklim berubah, memunculkan debu atau asap sehingga menghalangi cahaya Matahari, akhirnya membuat tanaman mati.

Yang terbaru adalah peristiwa Chelyabinsk di Rusia pada 2013, yang menimbulkan gelombang kejut di langit ketika asteroid menabrak atmosfer dan memecahkan kaca-kaca di kota sehingga melukai seribuan warga.