REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY - Tiga perawat yang semuanya perempuan ditemukan dalam keadaan meninggal dengan tanda-tanda dicekik di wilayah utara negara bagian Coahuila, kata pejabat pada Jumat. Tiga pembunuhan itu terjadi setelah serangkaian penyerangan terhadap para pekerja kesehatan di saat pandemi virus corona.
Para pejabat mengatakan mereka sedang menginvestigasi satu kejahatan yang niat dan alasannya tak jelas. Para pekerja kesehatan telah menghadapi serangan yang meningkat di Meksiko akhir-akhir ini karena ketakutan tertular corona.
Javier Guerrero, seorang pejabat tinggi pada layanan utama kesehatan masyarakat IMSS di Coahuila, menggambarkan kematian tiga perawat itu sebagai pembunuhan. Pembunuhan itu 'berlangsung saat pekerja kesehatan kami merupakan unsur terpenting menghadapi krisis kesehatan'.
Jaksa Agung Negara Bagian Coahuila Gerardo Marquez mengatakan dua atau tiga pembunuh mungkin terlibat tapi belum ada penangkapan. Tak segera jelas kapan ketiga perawat wanita itu meninggal.
"Hingga kini belum ada bukti yang mengisyaratkan pembunuhan ini karena pekerjaan mereka di sektor kesehatan. Masyarakat sangat menyesal dan saya menyatakan kembali tekad negara untuk menemukan mereka yang bersalah dan menyeret mereka ke pengadilan," katanya.
Menteri Kesehatan Meksiko menghitung penularan virus mencapai puncak pekan ini di negara dengan perekonomian terbesar kedua di Amerika Latin itu. Pada Kamis Meksiko melaporkan 1.982 kasus baru penularan dan 257 kematian baru sehingga jadi hari paling mematikan sejak pandemi itu melanda Meksiko.
Total kasus penularan sebanyak 29.616 dan 2.961 kematian. Namun pemerintah mengatakan jumlah sebenarnya penularan lebih tinggi dan jumlah kematian yang dilaporkan lebih sedikit (dari yang riil).