REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan kecil kemungkinan vaksin Covid-19 bisa tersedia sebelum akhir tahun 2021. Penyataan itu muncul saat perlombaan untuk mengembangkan vaksin semakin ketat karena beberapa perusahaan sudah melakukan uji klinis.
"Saya pikir akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal," kata ketua Jaringan Peringatan dan Respons Wabah Global WHO, Dale Fisher, dikutip dari Al Arabiya.
Pengembangan dan distribusi massal vaksin secara luas dipandang sebagai cara yang paling mungkin untuk mengendalikan pandemi virus corona. Pemerintah di seluruh dunia telah menyuntikkan dana ke penelitian vaksin.
Sebanyak tiga dari perusahaan farmasi terbesar AS yakni Inovio, Moderna, dan Pfizer telah memulai uji klinis atau tahap pertama pengembangan vaksin. Di Inggris, para peneliti di Universitas Oxford didukung oleh pemerintah sedang mengejar produksi vaksin pada musim gugur.
Dale menyatakan beberapa tim peneliti lainnya juga telah mencapai tahap uji coba. Artinya calon vaksin sedang diuji pada manusia untuk melihat reaksinya yang diberikan. "Orang-orang perlu memeriksa harapan mereka, saya pikir, daripada membabi buta, semoga melakukan apa yang Anda inginkan karena Anda menginginkannya," ujarnya.
Vaksin yang saat ini sedang dalam uji klinis berada dalam Fase 1 dari proses pengembangan. Namun, calon vaksin masih harus melalui Fase 2 dan 3 uji coba untuk memastikan keamanan dan dapat diandalkan.
Bahkan ketika suatu vaksin ditemukan cocok, maka itu perlu diproduksi secara massal dan didistribusikan secara massal. Proses ini juga sangat panjang untuk dilakukan dengan cepat.