Sabtu 09 May 2020 17:06 WIB

Covid-19, Konflik Bersenjata, dan Bencana Alam Hantui Somali

Keadaan darurat yang beragam ini akan mengarah pada konsekuensi yang menghancurkan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agus Yulianto
Human Initiative membantu meringankan bencana kekeringan yang melanda Somalia (ilustrasi)
Foto: human initiative
Human Initiative membantu meringankan bencana kekeringan yang melanda Somalia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Lebih dari 220 ribu warga Somalia telah mengungsi secara internal karena konflik bersenjata dan bencana alam. Ini terjadi di saat mereka juga menghadapi pandemi wabah virus Covid-19 yang mematikan sejak awal 2020.

"UNHCR, Badan Pengungsi PBB, khawatir dengan berbagai keadaan darurat yang beragam ini akan mengarah pada konsekuensi yang menghancurkan," kata Juru Bicara UNHCR Charlie Yaxley dalam sebuah pernyataan dilansir Anadolu Agency, Sabtu (9/5).

Konsekuensi tersebut bisa tidak terjadi bila ada respons kuat dan terkoordinasi dari masyarakat internasional, otoritas Somalia dan otoritas lokal serta aktor kemanusiaan. Hal ini tujuannya untuk bisa memenuhi kebutuhan kemanusiaan yang besar.

Yaxley menjelaskan, mayoritas kelompok yakni 137 ribu warga Somalia mengungsi karena konflik dan pada Maret dan April lalu terjadi operasi bersenjata melawan Al-Shabab yang dilanjutkan di Lower Shabelle. Akibatnya, lebih dari 50 ribu orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Yaxley juga mengatakan masyarakat terkena baku tembak dan serangan mortir serta ledakan pinggir jalan saat mereka melarikan diri. UNHCR memandang situasi krisis kemanusiaan di Somalia akan kian memburuk lantaran wabah Covid-19 yang menyebar secara masif.

Sebagian besar dari total 2,6 juta pengungsi di Somalia hidup di permukiman padat dan banyak. "Terutama mereka yang baru saja mengungsi tinggal di tempat penampungan sementara yang terbuat dari kantong plastik, kardus, dan tongkat," kata Yaxley.

Karena itu, dia mengakui, jarak fisik dan sosial sangat sulit untuk dilakukan. Terlebih kelangkaan air juga mengancam kesehatan karena hampir tidak cukup untuk minum, apalagi mencuci tangan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement