REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi virus Covid-19 yang terjadi dan terus berkembang sejak awal Maret lalu di Indonesia membuat masyarakat harus melakukan karantina mandiri. Berbagai cara sudah dilakukan pemerintah dalam menangani penyebaran wabah virus corona Covid-19. Namun tentunya pemerintah juga menghadapi keterbatasan melihat wabah ini belum diketahui kapan akan berakhir.
Banyak masyarakat yang kesulitan mendapatkan kebutuhan pangan karena keterbatasan untuk melakukan pekerjaan harian bagi sektor informal, di sisi lain para karyawan juga menghadapi kesulitan dengan banyaknya PHK dan dirumahkan dengan status tidak digaji maupun hanya menerima sebagian upah.
Tenaga medis sebagai garda terdepan dalam menangani virus Covid-19 juga masih kesulitan untuk mendapatkan masker, alat pelindung diri (APD), dan alat kesehatan lainnya untuk mendukung pekerjaan mereka yang berisiko tinggi.
OY! Indonesia memahami kunci yang diperlukan untuk kondisi sulit ini adalah saling peduli dan membantu. Ditambah dengan datangnya bulan suci Ramadhan sudah sewajarnya masyarakat yang masih berkecukupan beramal lebih untuk membantu sesama di masa sulit ini.
"Saat ini semua pihak sudah sewajarnya membantu pemerintah untuk mengatasi dampak sosial yang terjadi karena Covid-19, berbagai gerakan kecil dapat menghasilkan kebaikan besar terutama di bulan Ramadhan ini," kata CEO OY! Indonesia, Jesayas Ferdinandus, dalam siaran persnya, Sabtu (9/5).
Untuk itu, OY! Indonesia membuka pintu donasi melalui aplikasi OY! kepada setiap pengguna dan masyarakat luas. OY! bekerja sama dengan tiga lembaga kemanusiaan di Indonesia untuk menyalurkan donasi kepada mereka yang paling membutuhkan yakni Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Amanah Foundation, dan Aksi Cepat Tanggap (ACT). Fitur donasi yang telah dibuka sejak minggu pertama April 2020 ini akan terus dibuka OY! Indonesia selama pandemi Covid-19 dan disalurkan secara rutin kepada ketiga lembaga kemanusiaan tersebut.