REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Argentina memperpanjang karantina wilayah di ibu kota negara, Buenos Aires, sampai 24 Mei demi menekan penyebaran virus. Namun, Presiden Alberto Fernandez pada Jumat (8/5) waktu setempat mengumumkan pemerintah akan memberi kelonggaran aturan karantina di wilayah lain.
"Kebijakan karantina wilayah, yang akan berakhir pada Ahad (10/5), akan tetap berlaku di ibu kota dan wilayah sekitarnya," kata Fernandez sebagaimana disiarkan televisi nasional.
Fernandez mengatakan, ia sangat bangga kepada seluruh warga Argentina yang mematuhi aturan karantina ketat. Presiden menerangkan sikap itu telah membantu pemerintah menekan tingkat penyebaran Covid-19 dan korban jiwa.
Warga Argentina berada dalam rumah sejak aturan karantina diberlakukan pada 20 Maret. Akan tetapi sejak bulan lalu, mereka telah diizinkan ke luar rumah untuk jalan santai saat siang hari.
Wali Kota Buenos Aires Horacio Rodrguez Larreta, saat sesi jumpa pers yang sama, mengatakan anak-anak diperbolehkan ke luar rumah untuk berolahraga didampingi orang tua saat akhir pekan.
Argentina telah memberlakukan karantina nasional selama tujuh minggu dan pemerintah memperpanjang aturan itu sebanyak tiga kali. Otoritas setempat mencatat pasien positif Covid-19 per Jumat (8/5) mencapai 5.611 orang dan 293 di antaranya meninggal dunia.