Sabtu 09 May 2020 19:30 WIB

Wali Kota Solo Usulkan Penghargaan untuk Didi Kempot

Wali Kota Solo mewacanakan pembuatan monumen Didi Kempot di Stasiun Balapan.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Reiny Dwinanda
Penyanyi campursari, Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5). Sebagai penghargaan, Wali Kota Solo ingin membuat monumen Didi Kempot.
Foto: Daan Yahya, Republika
Penyanyi campursari, Didi Kempot meninggal dunia pada Selasa (5/5). Sebagai penghargaan, Wali Kota Solo ingin membuat monumen Didi Kempot.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengusulkan pemberian penghargaan bagi penyanyi campursari Didi Kempot. Wali Kota mewacanakan pembuatan monumen Didi Kempot di Stasiun Balapan.

Menurut Hadi, rencana pemberian penghargaan tersebut telah dipikirkan secara matang. Dia ingin penghargaan kepada maestro campursari itu sifatnya bukan lagi lokal, melainkan nasional. Karenanya, Wali Kota akan mengajukan surat kepada Menteri Sosial (Mensos).

Baca Juga

"Kalau monumen lokal gampang, di Stasiun Balapan bisa, di Terminal Tirtonadi bisa. Tapi anugerah ini kan tidak lokal maksud saya. Anugerah ini mesti harus nasional ini kami mengirim surat kepada Mensos supaya ada anugerah penghargaan kepada Mas Didi Kempot sebagai musisi yang punya talenta luar biasa," jelas Wali Kota kepada wartawan, Sabtu (9/5).

Menurut Hadi, salah satu warisan luar biasa yang ditinggalkan Didi ialah berupa konser di rumah yang disiarkan langsung oleh salah satu stasiun televisi swasta beberapa waktu lalu. Hanya dalam tempo tiga jam, penyanyi yang dijuluki Godfather of Brokenheart itu mampu menggalang donasi hingga Rp 5 miliar untuk penanganan Covid-19. Setelah waktunya diperpanjang, donasi yang terkumpul mencapai Rp 7,6 miliar.

"Itu baru satu-satunya Mas Didi Kempot," ujarnya.

Wali Kota juga menyebut, Didi Kempot tidak hanya berkelas nasional, melainkan internasional. Sebab, adik dari pelawak Srimulat Mamiek Prakoso tersebut juga terkenal di beberapa negara, seperti Belanda dan Suriname.

"Nyatanya orang Amerika bisa menyanyikan lagu bahasa Jawa, Suriname juga. Ini juga harus menjadi bahan pertimbangan," imbuhnya.

Rudyatmo menyebut, ada beberapa alternatif penempatan monumen Didi Kempot, di antaranya, di Stasiun Balapan, Terminal Tirtonadi, Taman Tirtonadi, dan Taman Satwa Taru Jurug. Stasiun Balapan menjadi salah satu alternatif karena menjadi salah satu lagu yang melejitkan karier menyanyi Didi Kempot di era 1990-an.

"Kalau dibuatkan monumen disana itu kan mesti harus buat rancangan dulu, nanti akan kami bicaraan dengan tokoh-tokoh seniman dan budayawan sebaiknya di mana," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement