REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Sedikitnya 2.600 mahasiswa asal luar daerah yang tidak bisa pulang kampung karena adanya pembatasan sosial guna mencegah penyebaran wabah virus Korona, menerima bantuan paket bahan kebutuhan pokok sehari- hari dari Polda Jawa Tengah.
Mereka merupakan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang hingga saat ini masih bertahan di sejumlah wisma, asrama mahasiswa hingga tempat kos, dan tersebar di sejumlah daerah di Jawa Tengah.
Penyerahan bantuan paket bahan kebutuhan pokok yang dikoordinasikan melalui Direktorat Intelkam Polda Jawa Tengah ini --secara simbolis-- dilakukan Koordinator Wilayah IV (Jawa Tengah dan DIY) Pengurus Pusat GMKI, Malfreth Adi Lobo kepada mahasiswa penghuni wisma Yayasan Bina Darma Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kota Salatiga, Sabtu (9/5).
Menurut Malfreth, sedikitnya ada 2.600 mahasiswa asal luar Jawa yang saat ini menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi yang ada di sejumlah kota di Provinsi Jawa Tengah dan tidak bisa pulang kampung pada libur lebaran tahun ini.
Karena harus mematuhi imbauan larangan mudik serta berbagai pembatasan aktivitas sosial dari Pemerintah dalam upaya menekan penyebaran virus Korona.
“Sehingga mereka terpaksa masih bertahan di sejumlah asrama, wisma serta tempat- tempat kos dengan keterbatasan persediaan bahan pokok serta biaya hidup,” ungkapnya, di sela penyerahan bantuan.
Karena itu, keberadaan para mahasiswa asal luar daerah ini tetap mendapatkan perhatian dari Polda Jawa Tengah, melalui penyaluran bantuan paket bahan kebutuhan pokok sehari- hari yang dibagikan secara serentak melalui Direktorat Intelkam.
Bantuan paket bahan kebutuhan pokok ini dibagikan serentak di lima kota, masing- masing Semarang, Salatiga, Tegal, Purwokerto serta Surakarta. “Di Salatiga, ada 300 paket yang dibagikan kepada mahasiswa,” lanjut Malfreth.
Ia juga menyampaikan, dalam penyerahan bantuan Polda Jawa Tengah ini ada lima perwakilan dari organisasi mahasiswa yang turut medukung. Selain GMKI, juga ada KAMMI Jawa Tengah, HMI Jawa Tengah- DIY, PMII Jawa Tengah serta IMM Jawa Tengah.
Secara spesifik, penerima manfaat bantuan ini adalah para mahasiswa yang terkena dampak dari pandemi virus Korona dan total mencapai 2.600 paket. “Kami berterimakasih kepada Polda Jawa Tengah yang telah peduli dengan keadan mahasiswa ini,” ungkapnya.
Tak lupa, ia juga mengajak seluruh mahasiswa untuk ikut menjaga kondusivitas dan mematuhi imbauan Pemerintah dalam upaya melakukan pencegahan dan pengendalian pandemi virus Korona.
Termasuk mengimbau agar tetap melaksanakan protokol pencegahan serta memberikan edukasi kepada masyarakat yang ada di sekitarnya. “Jangan mudah terprovokasi dengan isu- isu negatif terkait pandemi ini,” tegas Malfreth.