Ahad 10 May 2020 12:21 WIB

Polisi Catat Dua Kecamatan 'Nakal' Terapkan PSBB

Kecamatan waru memiliki pasien positif Covid-19 sebanyak 40 orang.

Red: Bilal Ramadhan
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono (ketiga kanan) didampingi Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Budi Indra Dermawan (kanan) dan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji (kiri) meninjau penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di titik pemeriksaan Pos Polantas Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (2/5/2020). PSBB di Surabaya Raya yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik memberlakukan sanksi bagi pengendara yang melanggar.
Foto: ANTARA/Umarul Faruq
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono (ketiga kanan) didampingi Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Budi Indra Dermawan (kanan) dan Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji (kiri) meninjau penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di titik pemeriksaan Pos Polantas Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (2/5/2020). PSBB di Surabaya Raya yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik memberlakukan sanksi bagi pengendara yang melanggar.

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Jawa Timur Kombes Pol Sumardji mencatat ada dua kecamatan dari 18 kecamatan di kabupaten setempat yang paling bandel menerapkan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mengantisipasi merebaknya virus corona atau COVID-19.

"Saat evaluasi pelaksanaan PSBB tahap pertama di Sidoarjo, ada dua kecamatan yang paling susah taat peraturan yakni Kecamatan Waru dan juga Kecamatan Taman," kata Sumardji.

"Inilah tugas kami di PSBB selanjutnya, peraturan harus diperjelas, sanksi harus tegas, petugas dan relawan harus kompak, dan masyarakatnya juga harus segera menyadari," ujar dia.

Sementara itu, lanjut dia, angka konfirmasi positif di Kecamatan Sidoarjo Kota dapat ditekan berkat kerja sama petugas gabungan dan relawan dari masing-masing wilayah. Pihaknya berharap, pada periode PSBB tahap kedua ini petugas dan masyarakat bisa bekerja sama untuk mengendalikan COVID-19.