REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno mengaku berduka atas kepergian mantan Panglima TNI Djoko Santoso. Dia mengenal Djoko santoso sebagai sosok baik yang telah memberikan banyak ajaran secara pribadi dan kepada bangsa.
"Bapak orang yang sangat baik sekali, dan bapak betul-betul memiliki banyak jasa untuk bangsa ini dan kami dan keluarga. Semua orang tentunya kehilangan bapak," kata Sandiaga di Jakarta, Ahad (10/5).
Secara pribadi, Sandiaga mengaku tidak akan pernah melupakan berbagai pelajaran yang diberikan mantan jendral TNI itu selama lima tahun terakhir. Selama bergabung di Gerindra, Sandiaga mengaku mendapatkan banyak nasihat dan petuah untuk menyikapi bagaimana agar setuap orang bisa berkontribusi untuk bangsa ini.
Secara khusus, pengusaha muda Indonesia itu lantas mengenang beberapa momen-momen bersama Djoko Santoso. Misalnya, beberapa prosesi saat Pilgub 2017 hingga pilpres 2019 lalu.
Dia mengatakan mantan KASAD itu kerap memberikan satu nasihat bahwa merah putih yang harus didahulukan. Begitu juga, sambung dia keadilan dan kebenaran harus menjadi pedoman.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, kami sangat berduka atas berpulangnya kehadirat Allah SWT, bapak jenderal purn Djoko Santoso. Semoga almarhum Husnulkhatimah, semoga diterima di sisi terbaik Allah SWT menerima seluruh ibadahnya, dilapangkan kuburnya, diterangi alam barzah, ditempatkan yang terbaik di sisimu," kata Sandiaga.
Sebelumnya, kabar meninggalnya Djoko Santoso juga telah dikonfirmasi Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus. Dia mengatakan bahwa keluarga besar TNI turut berduka atas kepergian Djoko Santoso.
Dia melanjutkan, jenazah mantan Jendral TNI itu akan dibawa ke rumah duka di Jalan Bambu Apus Raya nomor 100 RT 12/RW 3, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur. Rencananya, sejumlah pejabat tinggi TNI akan mendatangi rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan almarhum.
Djoko santoso dikenal sebagai sosok yang tegas dan perhatian terhadap para prajurit. Nefra mengatakan, seluruh satuan jajaran TNI/TNI AD mulai hari ini akan mengibarkan bendera setengah tiang sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita
Djoko Santoso merupakan Panglima TNI ke-16. Dia menjabat mulai 28 Desember 2007 samapi dengan 28 September 2010. Politisi Gerindra ini juga pernah menduduki kursi KASAD ke-24 pada 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007 lalu.
RSPAD Gatot Soebroto kemudian memastikan bahwa meninggalnya mantan panglima TNI (purn) Djoko Santoso bukan karena infeksi COvid-19. Djoko Santoso meninggal akibat stooke. RSPAD mengonfimrasi bahwa Djoko Santoso telah di rawat di RSPAD sejak Sabtu (2/5).