REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Tony Ferguson tampak kesal atas kekalahan yang diterimanya saat menghadapi Justin Gaethje pada laga Ultimate Fighting Championship (UFC) 249, Ahad (10/5) pagi WIB. Laga yang berlangsung di Veterans Memorial Arena, Florida, Amerika Serikat itu selesai dengan kemenangan TKO untuk Justin pada ronde kelima.
Sejak awal laga, Ferguson benar-benar tak mampu mengimbangi penampilan Justin. Pukulan demi pukulan terus mendarat di wajah Ferguson. Hingga di pertengahan ronde keempat, sebuah jab yang dilepaskan Justin membuat Ferguson terhuyung. Meski masih berdiri, Ferguson terus menggoyang-goyang kepalanya yang terlihat pusing. Wasit Herb Dean kemudian menghentikan laga dan menyatakan Justin menang TKO.
Setelah pertarungan, Ferguson menyebut laga kontra Justin dihadapinya tanpa persiapan matang. Menurut dia, tubuh dan gaya tarungnya sudah tergantung diatur untuk melawan Khabib Nurmagomedov.
Ferguson memang seharusnya menghadapi Khabib pada bulan April lalu. Ia berhak jadi penantang sang tak terkalahkan untuk sabuk juara kelas ringan UFC. Namun, karena pandemi corona, Khabib yang berada di Dagestan, Rusia tak bisa keluar dari negaranya. Tak lama, UFC kemudian menunjuk Justin sebagai pengganti Khabib. Hal itu ternyata membuat Ferguson kewalahan.
"Justin bertarung dengan sangat kuat. Saya tak siap untuk ini, saya bersiap melawan Khabib, bukan melawan seorang tukang pukul," kata Ferguson setelah pertarungan.
Khabib dan Justin memang punya gaya tarung yang jauh berbeda. Khabib yang memiliki dasar disiplin ilmu bela diri sambo, sangat gemar melakukan gulat. Sebaliknya, Justin adalah petarung yang mengandalkan kepalan tangan untuk mengalahkan lawan. Ferguson pun harus menerima kekalahan pertama sejak 2012. Rekor 12 kemenangan beruntunnya pun runtuh.
"Hal-hal buruk terjadi, saya berusaha sekuat mungkin. Saya tak berhenti hanya karena kena beberapa pukuluan. Saya hanya ingin menyelesaikan laga," kata Ferguson.