Ahad 10 May 2020 13:15 WIB

Masuki Sleman, Pengendara Lakukan Rapid Test Covid-19

Pengendara yang melintasi perbatasan didominasi dari DKI, Jabar, dan Jateng.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan cepat (rapid test) Covid-19.
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
[Ilustrasi] Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan cepat (rapid test) Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Rapid Diagnostic Test (RDT) dilakukan ke sejumlah pengendara mobil yang memasuki Kabupaten Sleman. RDT dilakukan di posko perbatasan di Kecamatan Prambanan, tepatnya di pertigaan tepat sebelah Candi Prambanan.

Posko itu jadi pintu masuk perbatasan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Klaten. Itu menjadi posko kedua yang ada di Kabupaten Sleman, selain posko di Kecamatan Tempel yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Magelang.

Baca Juga

Seorang pengendara yang dilakukan tes, Munir (31), datang bersama istri dan anak perempuannya. Munir mengendarai kendaraan roda empat berpelat N, datang dari Solo, dan berencana ke Purwokerto.

"Ini mau ke Purwokerto mengantar anak tes masuk kuliah," kata Munir, Ahad 10/5).

Sejak berangkat dari Solo, ia mengaku baru satu kali dilakukan pemeriksaan. Setelah menunggu, tes menunjukkan hasil RDT ketiganya nonreaktif dan mereka diizinkan kembali melanjutkan perjalanan.

Pengendara lain yang dites, Soekmana (47), melintas mengendarai kendaraan roda empat berpelat H. Dari Semarang, Soekmana yang berkendara sendiri mengaku hendak ke Kota Yogyakarta untuk urusan pekerjaan.

"Saya kerja di penyedia sinyal, ke Yogyakarta ada pekerjaan," ujar Soekmana yang diizinkan melanjutkan perjalanan usai RDT menunjukkan hasil nonreaktif.

Setiap harinya, setidaknya disediakan 10 alat RDT untuk dapat memeriksa pengendara. Pemeriksaan yang dilakukan membutuhkan waktu setidaknya 15 menit untuk masing-masing orang, dan diterapkan physical distancing selama tes.

Kasatlantas Polres Sleman AKP Mega Tetuko menerangkan, ini memang merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan di pos cek poin Prambanan. Kegiatan lain, yakni melakukan pengecekan terhadap kendaraan-kendaraan yang melintas.

Tujuannya, kata Mega, tidak lain menekan persebaran Covid-19 baik di DIY maupun di Kabupaten Sleman, terutama yang masuk melalui Kecamatan Prambanan. Pengecekan mulai dari identitas, asal kendaraan dan tujuan pengendara.

"Beberapa ketika memang berasal dari zona merah kita arahkan untuk dilakukan rapid tes," kata Mega yang sekaligus menjabat Kasatgas Kamseltib Carlantas Operasi Ketupat Polres Sleman.

Ia menjelaskan, ketika tes yang dilakukan menunjukkan hasil reaktif akan diarahkan ke tempat penanganan pasien Covid-19 terdekat. Sejauh ini, Mega mengungkapkan, sebagian besar pengendara datang dari arah barat Sleman.

Asal pengendara luar kota yang melintasi posko perbatasan Prambanan masih didominasi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Kendati demikian, dari dua hari pelaksanaan rapid test belum ada yang menunjukkan hasil reaktif.

"Ini masih berjalan, baru dua hari ini kita laksanakan dan masih belum ditemukan yang positif," ujar Mega  usai mendampingi Bupati Sleman, Sri Purnomo, yang melakukan pengecekan lapangan di posko-posko perbatasan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement