Ahad 10 May 2020 16:48 WIB

Wuhan Laporkan Kasus Baru Virus Corona Pertama Sejak 3 April

Pasien baru virus corona di Wuhan tidak menunjukkan gejala.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Pegawai toko mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus Corona saat menunggu pelanggan di pintu masuk sebuah restoran di Beijing, Selasa (28/4). Kota Wuhan di Cina, yang merupakan pusat pandemi, kembali dilaporkan. tidak ada kasus virus Corona atau kematian pada hari Selasa dan rumah sakitnya tetap kosong dari pasien virus untuk hari kedua berturut-turut.
Foto: AP / Mark Schiefelbein
Pegawai toko mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus Corona saat menunggu pelanggan di pintu masuk sebuah restoran di Beijing, Selasa (28/4). Kota Wuhan di Cina, yang merupakan pusat pandemi, kembali dilaporkan. tidak ada kasus virus Corona atau kematian pada hari Selasa dan rumah sakitnya tetap kosong dari pasien virus untuk hari kedua berturut-turut.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 14 kasus baru Covid-19 pada Sabtu (9/5). Jumlah itu merupakan yang tertinggi sejak 28 April. 

Dari 14 kasus baru yang tercatat, satu di antaranya berada di Wuhan. Itu merupakan kasus pertama yang dilaporkan di kota tersebut sejak 3 April. Menurut Komisi Kesehatan Nasional China pasien baru Covid-19 di Wuhan tak menunjukkan gejala. 

Baca Juga

Kemudian 11 kasus lainnya dilaporkan berada di kota Shulan di provinsi Jilin timur laut. Otoritas di Shulan telah meningkatkan level risiko penyebaran Covid-19 dari sedang ke tinggi pada Ahad (10/5). 

Sementara, dua kasus lainnya impor atau dibawa warga yang kembali dari luar negeri. Komisi Kesehatan Nasional China tidak melaporkan adanya kematian baru akibat Covid-19. 

China memiliki 82.901 kasus Covid-19. Menurut data Komisi Kesehatan Nasional China, korban meninggal akibat virus tersebut mencapai 4.633 jiwa. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement