REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Menteri Sosial (Mensos), Juliari Batubara mengakui jika bantuan sosial yang disalurkan kepada masyarakat terkena dampak pandemi Corona atau covid-19 masih ada yang tidak tepat sasaran. Menurutnya, data yang diterima pihak kementerian berasal dari pemerintah daerah.
"Salah sasaran (bansos), saya kira bisa diperbaiki. Data diterima dari daerah, daerah paling paham yang terdampak siapa," ujarnya di sela-sela kunjungannya menyalurkan bantuan sosial tunai sebesar Rp 600 ribu kepada 13 ribu lebih kepala keluarga di Cimahi, Ahad (10/5).
Menurutnya, Presiden Jokowi menginginkan agar penyaluran bantuan sosial dilakukan secara cepat. Namun di lapangan pasti terdapat yang mis atau tak tepat sasaran. Ia mengaku akan segera memperbaiki data penerima bansos. "Kalau kita, presiden ingin cepat, pasti ada aja yang mis. Tahap berikutnya datanya diperbaiki," katanya.
Juliari meminta agar masalah tersebut tidak perlu dibesar-besarkan sebab akan segera diperbaiki agar lebih tepat sasaran kepada masyarakat. "Tidak perlu dibesar-besarkan, nanti data diperbaiki biar lebih tepat sasaran," katanya.
Ia menambahkan, Kemensos menargetkan pada pekan ini bantuan sosial tunai senilai Rp 600 ribu bisa tersalurkan kepada 1.8 juta kepala keluarga diluar wilayah Jabodetabek. Selain itu, pihaknya menyalurkan bantuan sembako tahap dua di wilayah DKI Jakarta.
Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna mengatakan penerima bantuan sosial tunai dari Kementerian Sosial di Kota Cimahi mencapaia 13.491 KK. Menurutnya, dengan posisi Kota Cimahi sebagai zona merah penyebaran covid-19 maka dampaknya terasa bagi masyarakat yang berusaha dibidang jasa.