REPUBLIKA.CO.ID, MONAKO -- Ligue 1 Prancis musim ini sudah terhenti secara prematur. Pemerintah setempat tak mau mengambil resiko. Mereka melarang acara olahraga yang melibatkan banyak orang berkumpul, hingga September 2020. Itu demi memutus penyebaran covid-19.
Penyelenggara liga lantas merespons keputusan pemerintah. Setelah berdiskusi dengan semua perwakilan klub, Liga Prancis musim 2019/2020 tidak dilanjutkan.
Gelandang AS Monaco, Cesc Fabregas merespons hal ini. Ia berusaha melihat dari kedua sisi.
"Ini keputusan besar yang mereka ambil. Saya memahami mengapa keputusan tersebut diambil. Mungkin terlalu dini, mengingat banyak liga-liga top Eropa berusaha mewujudkan (kelanjutan sisa musim 2019/2020)," kata Fabregas kepada beIN Sports, dikutip dari Sky Sports, Ahad (10/5).
Ia sangat memahami makna di balik keputusan ini. Kesehatan di atas segalanya. Fabregas mendukung penuh alasan tersebut. Tapi bisa saja Ligue 1 mempertimbangkan pelatihan individu. Sehingga membuka peluang melanjutkan kompetisi. Tapi di saat bersamaan, tetap mematuhi pedoman yang ditetapkan tim kesehatan.
"Dengan latihan individu, pada dasarnya tidak beresiko (menularkan virus). Anda tidak menyentuh siapa pun, anda tidak berada dekat dengan orang lain," ujar Fabregas.
Nasi sudah menjadi bubur. Pemerintah dan penyelenggara Liga Prancis sudah mengeluarkan kebijakan. Fabregas menilai siapa pun mengalami situsi sulit. Namun ia optimistis badai ini akan bisa dilewati.
"Kami harus melakukan apa yang mereka katakan. Ini momen sulit dalam kehidupan profesional, dan kehidupan pribadi kita. Tetapi kita harus bertahan, dan semuamya pasti baik-baik saja di masa depan," tutur eks jagoan Chelsea, Barcelona, dan Arsenal itu.