Senin 11 May 2020 04:55 WIB

Katy Perry Mudah Sedih Selama Masa Kehamilan

Katy Perry mengaku cukup sulit menyesuaikan gaya hidup saat karantina selama hamil.

Penyanyi Katy Perry mengungkapkan bahwa ia mengalami perubahan hormonal dan suasana hati yang membuatnya menjadi mudah sedih selama masa kehamilan (Foto: Katy Perry)
Foto: EPA
Penyanyi Katy Perry mengungkapkan bahwa ia mengalami perubahan hormonal dan suasana hati yang membuatnya menjadi mudah sedih selama masa kehamilan (Foto: Katy Perry)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Katy Perry mengungkapkan bahwa ia mengalami perubahan hormonal dan suasana hati yang membuatnya menjadi mudah sedih selama masa kehamilan. Dilansir EOnline, Ahad (10/5), Katy Perry berujar saat tampil pada acara live streaming SHEIN Together bahwa ia sulit menyesuaikan diri dengan gaya hidup pada masa karantina di saat hamil.

"Saya menangis ketika saya melihat ke bawah jari kaki saya atau saya menangis ketika hanya melakukan tugas-tugas sederhana," kata Katy Perry.

Baca Juga

Dia menambahkan bahwa ia pikir hal itu banyak diakibatkan dari hormonal sehingga tidak terbiasa berada di sekitar banyak orang dalam ruang sempit selama waktu yang lama. Ia mengaku terbiasa ke luar setiap saat.

Penyanyi lagu "Roar" itu menambahkan bahwa dia sudah terbiasa dengan "waktu sendirinya". Namun sekarang dengan adanya imbauan tinggal di rumah saat pandemi virus corona yang sedang berlangsung, tidak ada tempat lain yang bisa dia tuju.

"Tidak ada tempat lain selain mobil saya. Jadi aku sering pergi ke mobil. Itu ruang amanku," katanya.

Selama karantina di rumah, Katy Perry juga mengaku banyak mendengarkan musik dari berbagai musisi. Dia pun sedikit berbagi deretan lagu yang baru-baru ini didengarkan, seperti single baru dari Halsey, Dua Lipa dan Harry Style.

"Aku juga sudah mendengarkan rekamanku, yang belum aku keluarkan. Saya sangat senang," imbuhnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement