Senin 11 May 2020 07:40 WIB

Kostratani Butuh SDM Pertanian yang Profesional dan Mandiri

SDM Pertanian profesional demi pencapaian pemenuhan kebutuhan pangan nasional

 Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman (kanan) dan Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi (tengah). Dedi menyatakan SDM Pertanian profesional demi pencapaian pemenuhan kebutuhan pangan nasional
Foto: BPPSDMP Kementan
Direktur Polbangtan YoMa, Dr Rajiman (kanan) dan Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi (tengah). Dedi menyatakan SDM Pertanian profesional demi pencapaian pemenuhan kebutuhan pangan nasional

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menyongsong Indonesia Emas 2045, Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) yang melekat pada peran balai penyuluhan pertanian di kecamatan, maka KostraTani berperan strategis mendampingi dan mengawal petani dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pangan nasional.

"Kementerian Pertanian mengemban tugas menyelenggarakan urusan di sektor pertanian dalam pemerintahan untuk membantu Presiden RI dalam menyelenggarakan pemerintahan negara," kata Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi mengutip instruksi Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo pada dskusi online bertema 'Menyiapkan SDM Pembangunan Pertanian dan Peternakan Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045 di Jakarta, belum lama ini.

Menurut Mentan Syahrul, kata Dedi Nursyamsi, untuk mencapai target dan kondisi ideal bagi pemenuhan kebutuhan pangan nasional, maka dituntut tersedianya SDM pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing dan jiwa wirausahawan. Profesional, ungkap dia artinya memiliki kompetensi untuk melaksanakan proses produksi dan mandiri bermakna tidak tergantung pada orang lain sementara berdaya saing adalah memiliki orientasi kemampuan untuk melakukan kompetisi.

Dia menambahkan, SDM pertanian harus mampu melakukan produksi dengan jumlah, kualitas dan kontinyuitas dalam usahanya. Kontinyuitas merupakan komponen utama kegiatan wirausaha pertanian. 

"SDM pertanian dapat dihasilkan melalui Kostratani, karena pertanian identik dengan lahan sebagai sarana produksi yang terletak di wilayah kecamatan," kata Prof Dedi Nursyamsi.

Terkait hal itu, kata Kepala BPPSDMP, KostraTani harus dapat melaksanakan perannya sebagai pusat data, gerakan pembangunan pertanian, pembelajaran, jejaring dan kemitraan serta konsultasi agribisnis.

"Salah satu pemenuhan SDM pertanian yang ditargetkan oleh Mentan Syahrul adalah melalui pendidikan di politeknik pertanian, yang dilaksanakan politeknik pembangunan pertanian atau dikenal sebagai Polbangtan," kata Dedi.

Direktur Polbangtan YoMa, Rajiman menambahkan bahwa kampus Polbangtan di Yogyakarta dan Magelang (YoMa) saat ini menggelar enam program studi [Prodi]. 

"Tiga Prodi di Kampus Yogyakarta yakni Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Agribisnis Hortikultura dan Teknologi Benih. Sementara Kampus Magelang juga tiga Prodi yakni Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan, Teknologi Produksi Ternak, dan Teknologi Pakan Ternak," kata Dr Rajiman.

Sementara total kuota mahasiswa untuk seluruh Prodi Polbangtan YoMa untuk tahun akademik 2020/2021 adalah 315 mahasiswa. "Peluang kuliah berbasis beasiswa sejalan dengan upaya Kementan dalam pengembangan SDM pertanian yang maju, mandiri dan modern untuk mendorong regenerasi petani," kata Dr Rajiman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement