REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menguraikan 'rencana kondisional' untuk membuka kembali aktivitas ekonomi dalam beberapa bulan ke depan. Hal itu termasuk kemungkinan mengizinkan kembali anak-anak masuk sekolah pada bulan Juni mendatang.
Dalam pidato yang disiarkan televisi nasional, Johnson mengatakan 'pekan ini bukan waktu yang tepat untuk melonggarkan karantina nasional atau lockdown'. Tapi ada beberapa perubahan yang dapat dilakukan seperti mendorong orang-orang yang tidak bisa melakukan pekerjaannya dari rumah untuk kembali bekerja.
Namun, Johnson yang tidak menguraikan rencana aksi itu dengan detail dan justru meningkatkan banyak pertanyaaan baru seperti pendekatan yang mungkin berbeda untuk tiap wilayah Inggris Raya yakni Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara. Detail rencana itu akan diungkapkan lebih detail di parlemen.
Johnson menilai 'gila' bila melonggarkan pembatasan saat gelombang kedua wabah virus corona muncul. Hingga Ahad (10/4) lalu Inggris mencatat sudah 32 ribu kasus kematian terkait virus corona.