Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Pendiri Tesla dan SpaceX Elon Musk mengatakan tak lama lagi alias mungkin dalam 5 sampai 10 tahun mendatang, manusia mungkin memasuki era di mana mereka tidak perlu berbicara dengan kata-kata melalui mulut. Menurut Musk, mereka cukup berkomunikasi dengan pikiran atau telepati.
Hal itu dikatakan ayah enam anak ini dalam podcast bersama komedian Joe Rogan sebagaimana dilansir dari Business Insider di Jakarta, Senin (11/5/2020). Miliarder dunia yang juga punya perusahaan bernama Neuralink ini memang memiliki misi menghubungkan otak manusia secara langsung ke komputer.
Baca Juga: Harta Elon Musk Disebut Bakal Meroket Rp10 T Walau Masih Corona, Asalkan . . . .
"Suatu hari di masa depan akan datang waktu di mana orang bisa membaca pikiran satu sama lain dan bisa berkomunikasi non verbal, non fisik di mana kita bisa transfer data satu sama lain tanpa memakai mulut?" tanya Joe. "Ya, benar," jawab Musk.
Dengan bantuan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), komunikasi tanpa kata bakal memudahkan pembicaraan yang kompleks. "Otak kita berusaha keras mengkompres konsep yang kompleks ke kata-kata dan ada banyak informasi hilang karena itu," sebutnya.
Oleh sebab itulah, integrasi dengan komputer bakal membuat komunikasi yang rumit bisa lebih cepat dan akurat. Pada saat inipun, manusia sudah bergantung dengan gadget atau smartphone sehingga konsep komunikasi non verbal di masa depan menurut Musk bukanlah hanya angan-angan.
"Kita dalam tahap tertentu sudah menjadi cyborg bukan? Karena kita punya ponsel, laptop, perangkat elektronik. Saat ini jika kita tidak membawa ponsel, rasanya seperti sindrom kehilangan lengan. Seperti benar-benar ada yang hilang," cetusnya.
Teknologi komunikasi non verbal tidak akan langsung diimplementasikan, tapi bisa muncul dalam 5 sampai 10 tahun ke depan. "Hal ini memang akan membutuhkan waktu," imbuh Musk.
Meski demikian, Musk dianggap terlalu optimis sama halnya ketika ia mengatakan Tesla akan kedatangan teknologi baru yakni mengemudi sendiri tanpa campur tangan manusia pada akhir 2019. Nyatanya, teknologi ini masih belum sepenuhnya muncul.