REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah sudah mulai melakukan kajian awal mengenai tahapan pemulihan ekonomi sesuai dengan informasi yang beredar di masyarakat. Namun, ia memastikan, kesehatan dan keselamatan masyarakat tetap akan menjadi prioritas pemerintah di tengah pandemi Covid-19.
Sri menuturkan, pemerintah terus melakukan kajian terhadap berbagai langkah yang memfokuskan penanganan Covid-19, yakni penyebaran dan pencegahan korban jiwa. "Tapi, di sisi lain, kami mengkaji beberapa kemungkinan agar dampak terhadap sosial-ekonomi dapat dikurangi juga," katanya dalam konferensi pers Komite Sistem Stabilitas Keuangan (KSSK) secara virtual, Senin (11/5).
Saat ini, Sri menambahkan, pemerintah sedang mengkaji dengan berbagai pertimbangan, termasuk mengenai kompetensi kementerian/lembaga untuk dapat melihat dari semua aspek secara seimbang, yaitu kesehatan, keamanan masyarakat, kegiatan sosial dan ekonomi, bahkan juga religius.
Sri menekankan, tiap langkah yang diambil pemerintah bersifat data-driven atau bergantung pada data. "Artinya, Pak Presiden (Jokowi) melihat apakah ada kemungkinan untuk melakukan tindakan yang dapat menyeimbangkan antara kebutuhan tetap menjaga kesehatan masyarakat, namun di sisi lain memberi ruang interaksi sosial dan ekonomi dengan apa yang disebut new normal," tuturnya.
Berbagai negara disebutkan Sri telah melakukan kajian yang sama seperti Indonesia. Misalnya saja Inggris, Prancis, Italia, dan Spanyol yang mulai mempertimbangkan kebijakan untuk menghadapi new normal.
Sebelumnya, beredar gambar maupun teks informasi yang menjelaskan timeline pemulihan ekonomi yang akan dilakukan di Indonesia secara bertahap. Dimulai pada 1 Juni dengan mengoperasikan industri dan jasa bisnis ke bisnis (B2B) dengan tetap menerapkan social distancing, persyaratan kesehatan dan jaga jarak, termasuk menggunakan masker.
Sampai pada akhirnya pembukaan tempat-tempat atau kegiatan ekonomi dan kegiatan sosial dalam skala besar yang ditargetkan berlangsung pada 20 dan 27 Juli. "Pada akhir Juli atau awal Agustus diharapkan sudah membuka seluruh kegiatan ekonomi," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam salindia atau slide yang beredar di masyarakat.