Senin 11 May 2020 14:47 WIB

KostraTani Wawo Kawal Petani Bima Panen Kunyit Super

Petani Bima mampu memproduksi 12 ton per hektar selama musim panen Juni-Agustus

Produktivitas kunyit di Desa Ntori, Kecamatan Wawo, sekitar 10 - 12 ton per hektar Kegiatan panen berlangsung Juni hingga Agustus 2020 setelah ditanam petani pada September 2019, sebelum musim hujan.
Foto: Kementan
Produktivitas kunyit di Desa Ntori, Kecamatan Wawo, sekitar 10 - 12 ton per hektar Kegiatan panen berlangsung Juni hingga Agustus 2020 setelah ditanam petani pada September 2019, sebelum musim hujan.

REPUBLIKA.CO.ID, BIMA -- Kunyit sebagai komoditas empon-empon untuk meningkatkan imunitas tubuh ternyata tumbuh subur di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada lahan 50 hektar di Desa Ntori, Kecamatan Wawo. Komoditas kunyit Wawo diminati produsen kosmetik di Pulau Jawa, yang dijual seharga Rp 3.000 hingga Rp 6.000 per kilogram (kg) di tingkat petani.

Koordinator KostraTani Wawo, Ermi mengatakan produktifitas kunyit di Desa Ntori sekitar 10 - 12 ton per hektar. Kegiatan panen berlangsung Juni hingga Agustus 2020 setelah ditanam petani pada September 2019, sebelum musim hujan.

"Masa pertanaman kunyit umumnya delapan hingga 10 bulan, namun di Bima sampai 12 bulan atau satu tahun untuk mendapatkan kualitas super," kata Ermi melalui pernyataan tertulis yang dihimpun Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP).

Menurutnya, saat panen sejumlah pengepul dan pedagang berdatangan dari luar NTB, biasanya dari Jawa yang bermaksud membeli hasil panen petani kunyit Wawo terlebih di masa pandemi Covid-19. Kunyit diyakini meningkatkan imunitas tubuh menangkal virus Corona seperti halnya jahe, sere, lengkuas dan sejumlah tanaman empon-empon lainnya.

Sebagaimana diketahui kunyit digunakan sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, dan bahan baku pangan dalam industri peternakan. Hal itu pula yang mendorong peningkatan konsumen kunyit di seluruh Indonesia.

Penyuluh pusat di Kementerian Pertanian RI, Edizal selaku pendamping kegiatan penyuluhan pertanian Provinsi NTB mengatakan semangat dan kerja keras petani kunyit di Bima, sejalan dengan program Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar petani mengembangkan potensi pertanian spesifik lokasi seperti kunyit di Kabupaten Bima.

"Petani dan penyuluh dan pemangku kepentingan selama berada di lapangan wajib mengenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan sering cuci tangan pakai sabun untuk menangkal Corona," pesan Kepala BPPSDMP Kementan Nursyamsi.

Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP) Leli Nuryati mengapresiasi dukungan penyuluh pertanian yang setia mendampingi petani kunyit Bima. Apalagi di saat yang sama kunyit sebagai komoditas empon-empon berkhasiat meningkatkan imunitas tubuh menangkal virus Corona.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement