Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Platform pembayaran digital, OVO, selama periode satu bulan pertama Work From Home (WFH) mencatat perubahan pola konsumen yang secara serempak dilakukan di beberapa daerah di Indonesia.
Selama pandemi Covid-19, gaya hidup masyarakat ikut berubah, termasuk cara membeli makanan dan minuman, maupun transaksi kebutuhan sehari-hari.
"Di tengah masa-masa yang penuh tantangan ini, kami melihat penggunaan OVO semakin meningkat sejalan dengan imbauan untuk mengurangi penggunaan uang tunai untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19 lewat uang kartal," ucap Sinta Setyaningsih, Kepala PR OVO dalam keterangan tertulisnya, Senin (11/5/2020).
Baca Juga: Alibaba Cloud Bawa CT Image Analytics, Perangi Covid-19 di Indonesia
Selama kebijakan physical distancing dan WFH, masyarakat menjadi lebih banyak menghabiskan waktu untuk tetap terhubung dengan keluarga dan kerabat tersayangnya. Menurut OVO, ini terlihat dari jumlah paket data yang dibeli oleh pelanggan OVO selama WFH digunakan untuk video call orang tersayang mereka selama lebih dari 30 juta jam.
OVO melihat pengguna juga cenderung memilih untuk membeli makanan-minuman secara online dibandingkan harus keluar rumah untuk membelinya sendiri. Hal ini terlihat dari jumlah transaksi GrabFood ikut melonjak, yang dapat menempuh jarak dari Jakarta ke Aceh jika ditumpuk.
Yang menarik dari data yang dimiliki OVO, ternyata kebiasaan pengguna membeli kopi tetap tidak bisa lepas dari kehidupan masyarakat sehari-hari.
"Jika mereka berbaris dalam satu antrean sembari menerapkan physical distancing, maka akan setara panjangnya dengan 8.000 lapangan sepak bola. Lalu, seorang kasir harus menghabiskan 16.000 hari untuk menyelesaikan transaksi online dengan OVO," tulis OVO.
Dalam periode ini, transaksi kebutuhan sehari-hari (groceries) juga meningkat, di mana total belanja groceries pengguna OVO dapat memenuhi kebutuhan beras untuk seluruh masyarakat di Jawa Tengah.
Terakhir, OVO mencatat transaksi dari edukasi online mengalami peningkatan sebanyak tiga kali lipat, menggarisbawahi tingginya minat masyarakat untuk terus mengenyam pendidikan selama periode WFH ini.