Senin 11 May 2020 20:12 WIB

Malang Raya Diminta Belajar dari Pengalaman PSBB Surabaya

Masyarakat tetap harus memenuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Seorang calon penumpang melintas di depan bus antar kota yang terparkir dan tidak beroperasi di Terminal Landungsari, Malang, Jawa Timur, Senin (11/5/2020). Pengusaha armada bus setempat memilih untuk tidak beroperasi dan meliburkan seluruh awak armada meski Kementerian Perhubungan memberi kelonggaran aktivitas transportasi di tengah pandemi COVID-19
Foto: ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO
Seorang calon penumpang melintas di depan bus antar kota yang terparkir dan tidak beroperasi di Terminal Landungsari, Malang, Jawa Timur, Senin (11/5/2020). Pengusaha armada bus setempat memilih untuk tidak beroperasi dan meliburkan seluruh awak armada meski Kementerian Perhubungan memberi kelonggaran aktivitas transportasi di tengah pandemi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Pemerintah daerah Malang Raya diminta belajar dari pengalaman penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya. Hal ini penting mengingat Malang Raya tengah mengajukan kebijakan tersebut kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono mengatakan, terdapat titik-titik yang perlu diperhatikan pemimpin Malang Raya saat menerapkan PSBB. Beberapa di antaranya seperti penerapan check point di tempat kerumunan massa, baik fasilitas umum maupun pasar dan lainnya. "Ketiga adalah tentang pembatasan manusianya itu sendiri, itu harus dilakukan. Tahapan-tahapan inilah yang harus diperhatikan," kata Heru saat ditemui wartawan di Gedung Bakorwil III Jawa Timur, Kota Malang, Senin (11/5).

Mengenai kebijakan mudik, Heru menegaskan, masyarakat tetap harus memenuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker. Jumlah penumpang juga harus dibatasi dalam satu kendaraan. Kendaraan mobil yang semisal berisi dua penumpang tidak boleh duduk berdekatan. 

"Sepeda motor tidak boleh berboncengan dengan beda alamat, menggunakan masker dan sebagainya. Itu akan dilakukan pada saat mereka masuk cek poin yang masuk di Malang Raya ini," katanya.