REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meninjau langsung kesiapan beroperasinya alat Polymerase Chain Raction (PCR) di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Lampung, Senin (11/5). Gubernur menyatakan, kemungkin pasien terkonfirmasi positif Covid-19 akan bertambah.
"Konsekwensinya, alat PCR beroperasi, tidak menutup kemungkinan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Lampung akan mengalami penambahan," kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Bandar Lampung, Senin (11/5).
Menurut dia, kehadiran alat PCR bantuan Kementrian BUMN tersebut, akan lebih cepat menentukan kepastian sampel swab secara teknis dalam penanganan Covid-19 dalam waktu singkat. Selama ini, pemeriksaan sampel swab pasien harus dikirim ke Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL) Palembang atau ke Kemenkes Jakarta. Hasil laboratorium di Pelembang membutuhkan waktu minimal empat hari, dan di Jakarta selama sepekan.
Dia mengatakan, dalam dua-tiga hari ke depan PCR sudah dapat dioperasikan di Labkesda Lampung. Alat ini, akan bekerja menghasilkan sedikitnya 50 uji sampel swab dalam sehari. Artinya, kapasitas PCR yang ada di Lampung dapat meliputi jumlah sampel swab pasien dalam pengawasan (PDP).
Kepala UPTD Labkesda Provinsi Lampung Leni Yurina mengatakan, infrastruktur PCR saat ini sudah siap beroperasi. Selain itu, sumber daya manusia yang mengoperasikan juga baik tenanga medis maupun teknis lainnya sudah mendapatkan pelatihan. "Sekarang sedang dilakukan uji fungsi," ujarnya.
Ia memperkirakan alat PCR akan resmi beroperasi pada dua hari mendatang, setelah dilakukan uji fungsi setelah tidak ada lagi kesalahan. Diperkirakan besok lusa, PCR sudah dapat memeriksa sampel swab pasien secara cepat.
Mengenai cairan reagen yang beberapa waktu lalu dimasalahkan, dia mengatakan sudah mendapat bantuan dari Kementrian BUMN sebanyak 96 buah. Saat ini masih dalam perjalanan, karena memang produk tersebut impor. Secara infrastruktur, SDM, dan APD-nya sudah siap dilakukan.