Selasa 12 May 2020 03:40 WIB

Tiga Negara Teluk Minta Bantuan Israel untuk Perangi Corona

Israel diminta memasang sistem pelayanan medis jarak jauh.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Nidia Zuraya
Bendera Israel
Foto: primaironline.com
Bendera Israel

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Tiga negara di Kawasan Teluk secara aktif berkerja sama dengan Israel dalam penanganan wabah Covid-19. Bahkan salah satu negara baru-baru ini meminta bantuan Israel untuk memasang sistem pelayanan medis jarak jauh untuk menghadapi pandemi Covid-19.

Dilansir dari The Times of Israel pada Senin (11/5) Kepala Divisi Internasional Rumah Sakit, Yoel Hareven mengatakan perwakilan penting dari Bahrain dan Uni Emirat Arab telah secara teratur berhubungan dengan Pusat Medis Sheba sejak sebelum krisis kesehatan saat ini.

Baca Juga

“Tetapi pada bulan Maret, seorang anggota tinggi keluarga kerajaan Emirat secara pribadi mengunjungi rumah sakit di Ramat Gan dan sejak itu tetap melakukan kontak mingguan,” kata Hareven.

Selain itu, dia mengatakan negara ketiga di Teluk yang tidak diketahui memiliki hubungan kuat dengan Israel, baru-baru ini menghubungi Pusat Medis Sheba dan meminta bantuan memasang sistem pelayanan medis untuk mengobati pasien Covid-19 dari jarak jauh.

Meski demikian, Hareven menolak menyebutkan nama negara ketiga, tetapi kemungkinan merujuk ke Kuwait. "Ada kesiapan yang tumbuh untuk berinteraksi dengan kami, bahkan secara terbuka, di bidang kesehatan. Hal-hal ini terjadi secara perlahan, tetapi terjadi, mungkin tidak pada level (antarpemerintah) seperti yang kita inginkan, tetapi hal-hal sedang terjadi,” katanya.

Hareven meyakini bahwa pekerjaan yang diberikan kepada Sheba akan mengarah pada kerja sama masa depan antara kedua pemerintah. "Anda membuka celah kecil dan kaki memasuki pintu, dan kemudian seluruh tubuh dan kemudian kepala masuk. Ini memang awal dari perjalanan yang sangat menarik - untuk seluruh masyarakat Israel, tidak hanya untuk bidang medis atau Pusat Medis Sheba,” katanya.

Negara-negara Teluk mengakui betapa kuat dan inovatifnya sektor kesehatan Israel dan akan semakin mengatakan secara terbuka, tambahnya. “Bagaimana kita mengambil satu langkah maju ini (ke pembentukan hubungan diplomatic)? Itu untuk diputuskan oleh para politisi dan diplomat. Kami adalah enabler yang menyediakan platform untuk proses ini,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement