Senin 11 May 2020 23:29 WIB

Warga Kediri Patuh Ikuti Prosedur Tunggu di Ruang Observasi

Keluarga tersebut dicatat identitasnya dan diperiksa kesehatannya.

Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas melakukan sosialisasi penggunaan masker sekaligus meminta pedagang untuk mengosongkan pasar Banjaran, di Kota Kediri, Jawa Timur, Ahad (10/5/2020). Pemerintah daerah setempat menutup pasar tradisional itu selama tiga hari pasca seorang pedagang dinyatakan positif COVID-19
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Petugas melakukan sosialisasi penggunaan masker sekaligus meminta pedagang untuk mengosongkan pasar Banjaran, di Kota Kediri, Jawa Timur, Ahad (10/5/2020). Pemerintah daerah setempat menutup pasar tradisional itu selama tiga hari pasca seorang pedagang dinyatakan positif COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI -- Warga Kota Kediri, Jawa Timur, patuh mengikuti prosedur dengan memeriksakan diri di ruang observasi yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Kediri di masa pandemi Corona, kendati mereka keluar daerah tidak terlalu jauh.

Koordinator shift ruang observasi Kecamatan Pasentren, Kota Kediri Wiwik mengemukakan terdapat warga Kota Kediri bernama Ari (47), yang beralamat di Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri memeriksakan diri ke ruang observasi.

"Suami istri beserta anaknya yang berusia enam tahun baru datang dari Desa Ngreco, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri. Wilayah Blabak dan Kandat ini bersebelahan saja, hanya beda wilayah administrasi, Blabak masuk Kota Kediri sedangkan Kandat masuk wilayah Kabupaten. Mereka tetap datang ke ruang obervasi secara mandiri," kata Wiwik di Kediri, Senin (11/5).

Ia memberikan apresiasi bahwa warga tersebut patuh dengan aturan, kendati jarak dari rumah ke daerah yang dikunjungi tidak terlalu jauh. Kepatuhan warga untuk memeriksakan diri juga semakin meningkat, sebab bila tidak patuh, tetangganya yang akan ribut. Pasangan suami istri tersebut sempat tertahan di ruang observasi yang berlokasi di kantor kecamatan tersebut hingga 12 jam.