Selasa 12 May 2020 03:21 WIB

Relawan Wanita Italia Jadi Mualaf Saat Diculik di Kenya

Romano mengatakan dia masuk Islam tanpa paksaan.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Pekerja Sosial Italia Memeluk Islam Saat Diculik di Kenya. Petugas sosial asal Italia Silvia Constanza Romano saat tiba di rumahnya di Milan, Italia, Senin (11/5). Dia diculik di Kenya selama 18 bulan dan kini telah memeluk Islam.
Foto: AP Photo/Luca Bruno
Pekerja Sosial Italia Memeluk Islam Saat Diculik di Kenya. Petugas sosial asal Italia Silvia Constanza Romano saat tiba di rumahnya di Milan, Italia, Senin (11/5). Dia diculik di Kenya selama 18 bulan dan kini telah memeluk Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Petugas sosial asal Italia Silvia Constanza Romano kini bebas dan telah memeluk Islam. Dilansir di Yeni Safak, Senin (11/5) dia mengatakan masuk Islam atas kemauannya sendiri dan bukan dengan paksaan.

Romano (25 tahun) diculik dari kota pesisir tenggara Kenya, Chakama, pada November 2018. Dia diselamatkan melalui kerja sama badan intelijen Turki, Somalia, dan Italia, Ahad (10/5).

Baca Juga

"Mereka meyakinkan saya bahwa saya tidak akan dibunuh, dan memang begitu," kata Romano kepada kantor berita Italia ANSA.

Terkait keislamannya, Silvia mengatakan telah bersyahadat selama penculikan. "Itu spontan dan tidak dipaksakan. Dalam bulan-bulan itu, saya diberi Alquran dan terima kasih kepada para penculik saya, saya juga belajar bahasa Arab," katanya. 

Mereka menjelaskan alasan dan budaya mereka kepadanya. Proses keislamannya tidak berlangsung cepat, baru saja terjadi beberapa bulan terakhir. 

Dia mengakui alasan dia memeluk Islam bukan karena pernikahan atau menjalin hubungan dengan pria mana pun. Silvia mengaku para penculik memiliki rasa hormat kepadanya.

Wakil menteri luar negeri Italia Marina Sereni mengakui kerja sama Turki selama operasi penyelamatan. "Telah ada kerja sama dengan dinas intelijen Turki untuk menemukannya dan mengambil tindakan pada waktu yang tepat," ujar Sereni.

Romano tiba di Bandara Rome-Ciampino, Ahad (10/5). Dia disambut keluarganya, Perdana Menteri Giuseppe Conte, dan ofisial. Saat turun dari pesawat, terlihat dia mengenakan jilbab. Dia menurunkan maskernya, tersenyum, dan melambaikan tangan ke kerumunan wartawan di bandara. Meski diculik selama 18 bulan, namun dia dilaporkan dalam keadaan sehat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement