Selasa 12 May 2020 06:06 WIB

Pemerintah Mulai Lakukan Modifikasi Cuaca di 3 Provinsi

Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dilakukan untuk mengantisipasi karhutla.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan oleh TNI AU, BPPT, BNPB, dan BMKG di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (9/1).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan oleh TNI AU, BPPT, BNPB, dan BMKG di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melakukan antisipasi jelang musim panas untuk mencegah kekeringan gambut yang mudah terbakar. Operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) dilakukan mulai Senin (11/5) untuk wilayah Riau, Jambi dan Sumatera Selatan.

Pada peluncuran yang berlangsung secara virtual di Jakarta, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Ruandha Agung Sugardiman mengatakan operasi TMC untuk rekayasa hujan buatan dimaksudkan untuk membasahi lahan-lahan gambut di musim kemarau. Caranya adalah dengan mengisi kanal-kanal, embung dan kolam-kolam retensi.

Operasi ini dilakukan selama 15 hari di masing-masing posko. "Operasi TMC ini akan diawali dengan Pembentukan dua posko di wilayah Sumatera yaitu Posko Pekanbaru yang meliputi wilayah Provinsi Riau dan sebagian Jambi, serta Posko Palembang untuk wilayah Propinsi Sumatera Selatan dan sebagian Jambi," kata Rhuanda, Senin (11/5).

Setelah kedua posko ini, menurut Ruandha, pihaknya akan melakukan operasi sesuai rekomendasi BMKG. Pembentukan posko serupa akan dibentuk di Kalimantan, Kalimantan Tengah-Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur-Kalimantan Utara.