Selasa 12 May 2020 07:05 WIB

Kondisi Tiga Pasien Positif Corona di Cianjur Terus Membaik

Satu di antaranya petugas medis yang tinggal menunggu uji swab ketiga.

(Ilustrasi) Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan merawat pasien yang diduga terpapar virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Hando
(Ilustrasi) Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan merawat pasien yang diduga terpapar virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur, Jawa Barat, mencatat kondisi tiga pasien positif terjangkit virus corona baru Covid-19 yang menjalani perawatan di ruang isolasi di rumah sakit di daerah itu terus membaik.

Bahkan seorang di antaranya tenaga medis yang tercatat sebagai pasien 03 Covid-19 dinyatakan sembuh dan tinggal menunggu hasil uji swab ketiga sebelum dipulangkan.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal saat dihubungi di Cianjur, Selasa (12/5), mengatakan kondisi kesehatan tiga orang pasien positif Covid-19, terus membaik selama menjalani isolasi di rumah sakit Cianjur.

Bahkan hasil uji swabkedua dari ketiga pasien tersebut menunjukkan hasil negatif sehingga pihaknya berharap ketiganya dapat sembuh total.

"Satu orang tenaga medis yang dinyatakan positif tercatat sebagai pasien 03 Cianjur, tinggal menunggu hasil uji swab ketiga sebelum dinyatakan benar-benar sembuh dan diperbolehkan pulang. Hasil Swab kedua sudah keluar dan dinyatakan negatif, semoga yang ketiga juga sama," katanya.

Dua orang pasien positif 02 dan 04, hingga saat ini kondisinya pun menunjukkan ke arah lebih baik terutama pasien 04 yang merupakan dokter di salah satu rumah sakit, sudah tidak mengalami gejala batuk atau sesak nafas.

Keduanya tinggal menuntaskan isolasi kedua dan menunggu hasil uji swab ketiga sebelum dinyatakan sembuh.

"Harapan kami semua pasien yang positif dapat dinyatakan sembuh dan bebas dari Covid-19. Mereka saat ini dalam kondisi stabil dan sudah bisa berkomunikasi tanpa ada keluhan," katanya.

Sedangkan hingga saat ini, tutur dia, pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia sebanyak 12 orang, sebagian besar meninggal karena penyakit bawaan yang sudah kronis.

Namun belasan pasien yang meninggal, sebelumnya tetap menjalani tes, baik tes cepat maupun tes swab tes dan hasilnya negatif.

"Hingga saat ini jumlah PDP pun terus bertambah dan rata-rata menjalani perawatan sesuai dengan prosedur penanganan Covid-19. Riwayat sebagian besar pasien tersebut memiliki penyakit kronis dan menjalani perawatan di ruang isolasi yang ada di rumah sakit di Cianjur," katanya.

Pihaknya terus mengimbau warga untuk menerapkan pola hidup sehat, tidak keluar rumah atau sosial distancing serta melakukan psychal distancing ketika terpaksa keluar rumah guna memutus rantai penyebaran Covid-19.

Hal tersebut sebagai upaya mendukung pemerintah dalam melakukan penanganan cepat Covid-19 dan PSBB parsial yang dilakukan tepat sasaran.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement